China ikut negara-negara lain mengutarakan keprihatinan akan peningkatan ancaman perang dagang dan bea impor yang diperkirakan akan dikenakan oleh Presiden Amerika Donald Trump atas baja dan aluminium impor pekan ini.
Seorang diplomat terkemuka Beijing mengatakan bahwa sekalipun Beijing tidak menghendaki perang dagang dengan Washington, China akan membela kepentingannya kalau perlu.
Berbicara pada jumpa pers sebelum rapat legislatif tahunan China, Wakil Menteri Luar Negeri Zhang Yesui juga memberi jaminan bahwa kebangkitan negara ekonomi kedua terbesar itu dan peningkatan anggaran militernya tidak perlu dikhawatirkan.
"China tidak menghendaki perang dagang dengan Amerika Serikat, tetapi kami pasti tidak akan berpangku-tangan melihat kepentingan China dirusak," kata Zhang.
Baca: Rencana Tarif Impor AS Bisa Picu Banjir Baja, Aluminium di Asia
Pekan lalu, Presiden Amerika mengumumkan rencana mengenai bea impor 25 persen atas baja dan 10 persen atas alminium impor.
China adalah negara yang menjadi sasaran utama bea impor itu, tetapi keputusan itu juga telah menimbulkan kecaman keras para pemimpin negara-negara lain yang turut terkena bea tersebut seperti Kanada dan Eropa, yang memperingatkan bahwa mereka juga bersedia mengambil tindak balasan.
Para analis telah mengatakan bahwa kalau Presiden Trump jadi melaksanakan janjinya untuk bersikap keras terhadap China dalam perdagangan, Beijing dapat membalasnya dengan sasaran sector maskapai penerbangan dan pertanian, bahkan daerah-daerah di Amerika Serikat yang mendukung Presiden Trump dalam pemilihan presiden tahun 2016. [gp]