Tautan-tautan Akses

Trump Tuduh China dan Rusia Manipulasi Mata Uang


Lembaran uang dolar Amerika, rupiah dan yuan dalam poster pedagang penukaran valas yang terpajang di Jakarta, 12 Juni 2013.
Lembaran uang dolar Amerika, rupiah dan yuan dalam poster pedagang penukaran valas yang terpajang di Jakarta, 12 Juni 2013.

Presiden Amerika Donald Trump, Senin (16/4), mengatakan langkah Rusia dan China mendevaluasi mata uang mereka, tidak bisa diterima.

Trump melontarkan komentarnya hanya beberapa hari setelah Departemen Keuangan Amerika menolak untuk menyebut kedua negara itu sebagai manipulator mata uang dalam laporan terbarunya.

Di tengah kemungkinan pemberlakuan babak baru sanksi terhadap Rusia dan perang dagang yang memanas dengan China, Trump mengatakan melalui Twitter pada Senin pagi, “Rusia dan China melakukan permainan Devaluasi Mata Uang ketika Amerika terus menaikkan suku bunga. Tidak bisa diterima!"

Secara umum, bila suatu negara mendevaluasi mata uangnya, ekspornya menjadi lebih murah dan lebih bersaing di pasar global.

Dalam kampanye kepresidenannya, Trump berulang kali menuduh China menurunkan nilai mata uangnya dan bertekad untuk secara resmi menyebut China sebagai manipulator mata uang, tetapi sejauh ini gagal melakukannya.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan pemerintah sedang mengamati dengan seksama praktik mata uang China. "Itu lah yang sedang diawasi oleh Departemen Keuangan dengan sangat ketat dan kami terus memantau," kata dia, Senin. [sp/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG