Presiden Tunisia Kais Saied dan eksperimen demokrasinya yang goyah selama satu dekade terakhir sedang menghadapi ujian penting pada hari Minggu (29/1) ketika para pemilih memberikan suara pada putaran kedua pemilihan parlemen.
Jumlah pemilih pada putaran pertama bulan lalu hanya 11% karena banyak warga yang tidak puas dengan kinerja parlemen dan pemerintah, dan memilih tidak memberikan suara. Sementara partai oposisi Islam yang berpengaruh memboikot pemungutan suara ketika itu.
Hasil pemilu putaran kedua pada hari Minggu (29/1) ini sangat dinanti-nantikan seluruh dunia Arab karena dinilai sebagai langkah konklusif dalam upaya Saied mengkonsolidasikan kekuasaan, menjinakkan saingannya dan kembali mendapatkan dukungan pemberi pinjaman dan investor yang dibutuhkan untuk menyelamatkan perekonomian yang tertatih-tatih.
Para pemilih memilih anggota parlemen baru untuk menggantikan parlemen terakhir yang dipimpin Partai Islam Ennahdha, yang dibekukan Saied pada tahun 2021 sebelum kemudian dibubarkannya.
Saied kemudian membuat konstitusi yang memberikan lebih banyak kekuasaan kepada presiden dan lebih sedikit kepada legislatif.
Analis mencatat meningkatnya kepercayaan antara warga dan kekuatan politik sejak revolusi Tunisia tahun 2011 yang memicu “Arab Spring” di seluruh kawasan dan mendorong warga Tunisia menciptakan sistem politik demokrasi baru yang pernah dinilai sebagai “model.”
Tempat-tempat pemungutan suara dibuka sekitar pukul delapan pagi, kecuali di daerah bergolak di dekat perbatasan Aljazair dan Libya di mana pihak berwenang membatasi jam pemungutan suara karena alasan keamanan.
Tingkat partisipasi – yang merupakan pertanda penting legitimasi pemilu – diharapkan akan diumumkan Minggu malam; sementara hasilnya diumumkan pada keesokan harinya.
Dalam pemilu putaran pertama, 23 kandidat langsung mendapat kursi di parlemen yang beranggotakan 161 wakil rakyat, baik karena mereka mencalonkan diri tanpa lawan, atau karena meraih lebih dari 50% suara.
Saat pemilu hari Minggu ini para pemilih memilih di antara 262 kandidat yang ingin mengisi 131 kursi. [em/lt]
Forum