Warga Tunisia hari Minggu (26/10) memberikan suara dalam pemilu parlemen yang dinilai penting untuk menerapkan demokrasi pasca pergolakan di negara-negara Arab atau “Arab Spring”.
Kandidat-kandidat dari sekitar 90 partai politik bertarung memperebutkan 217 kursi di parlemen. Anggota-anggota parlemen itu kemudian akan memilih seorang perdana menteri baru.
Partai Ennahda – partai Islam moderat yang mendominasi pemilu tahun 2011 – merupakan satu dari dua partai yang diperkirakan akan memperoleh suara terbanyak.
Rachid Ghannouchi yang memimpin Ennahda, menggambarkan pemilu hari Minggu sebagai “hal yang bersejarah” dan “hari di mana mimpi generasi para syuhada, tahanan dan pengungsi menjadi kenyataan”.
Partai lain yang diperkirakan akan memperoleh dukungan luas adalah Nidaa Tounes, yang dipimpin Beji Caid Essebsi yang berusia 87 tahun. Partai yang anggota-anggotanya termasuk sebagian bekas pejabat rejim Ben Ali yang terguling menyebut dirinya sebagai satu-satunya partai yang mampu melawan kelompok Islam.