Jet-jet tempur Turki Minggu malam (6/9) melancarkan serangkaian serangan udara terhadap militan Kurdi setelah para pejuang Kurdi tersebut menyerang sebuah konvoi pasukan dekat perbatasan Turki dengan Irak dan Iran.
Militer mengatakan, pesawat-pesawat tempur F-4 dan F-16 menghantam 13 target kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Serangan hari Minggu yang dilangsungkan militan Kurdi itu melibatkan bom-bom pinggir jalan, yang sangat merusak dua kendaraan lapis baja dan menewaskan sejumlah tentara Turki. PKK mengatakan mereka menewaskan 15 tentara.
Menyusul serangan itu, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mempersingkat kunjungannya ke kota Konya, tempat ia menyaksikan pertandingan sepakbola dan bergegas pulang ke Ankara untuk melangsungkan pertemuan darurat dengan tim keamanannya.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan kesedihannya atas berita serangan itu, yang katanya terjadi sewaktu para tentara melangsungkan operasi pembersihan ranjau.
Jika jumlah korban tewas itu dikukuhkan, serangan itu merupakan serangan PKK yang paling banyak menelan korban jiwa sejak Juli setelah kedua pihak mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua tahun.
PKK telah berperang melawan Turki sejak 1984. Konflik itu telah menewaskan 40 ribu orang. Turki, Amerika Serikat dan Eropa menganggap kelompok militan itu kelompok teroris.