PBB hari Minggu (1/3) mengatakan sedikitnya 13.000 ribu orang berkumpul di perbatasan darat Turki dengan Yunani, setelah Turki secara resmi mengumumkan dibukanya perbatasan bagian barat bagi migran dan pengungsi yang berhadap dapat menuju ke Uni Eropa.
Keputusan Turki membuka perbatasan dengan Yunani ini diambil di tengah eskalasi militer di barat laut Suriah, di mana bentrokan langsung antara pasukan Turki dan Suriah memuncak.
Di Suriah, pemerintah mengatakan telah menutup wilayah udara bagi pesawat atau pesawat nirawak apapun yang menyebrangi wilayah barat laut negara itu. Pesawat apapun yang menembus wilayah udara Suriah akan diperlakukan sebagai musuh dan ditembak jatuh, demikian petikan pernyataan itu.
Pengumuman itu disampaikan dua hari setelah serangan pesawat nirawak Turki di propinsi Idlib, yang menurut sejumlah aktivis Suriah telah menyebabkan kerugian besar bagi pasukan pemerintah Suriah. Konfrontasi ini telah menambah ketegangan antara Turki dan Rusia, yang mendukung pihak-pihak yang bersaing dalam perang saudara Suriah.
‘’Setiap pesawat jet yang melanggar wilayah udara kami akan diperlakukan sebagai musuh yang harus ditembak jatuh dan dicegah untuk mencapai tujuannya,’’ demikian pernyataan militer Suriah. Belum jelas apakah pernyataan itu merujuk pada pesawat-pesawat jet Rusia selain pesawat-pesawat Suriah. [em/ii]