Pemerintah Turki mengatakan, mereka mungkin akan menggunakan pasukan militer untuk membantu mengakhiri protes anti-pemerintah setelah hampir tiga pekan demonstrasi yang diwarnai kekerasan di beberapa kota di berbagai pelosok negara itu.
Wakil PM Bulent Arinc mengatakan hari Senin (17/6), jika kekuatan polisi tidak memadai, Angkatan Bersenjata Turki akan membantu memulihkan ketertiban.
Pernyataannya itu muncul sementara lima serikat dagang utama Turki memulai aksi mogok menentang penumpasan polisi terhadap para demonstran di Taman Gezi. Serikat-serikat itu, yang mewakili ratusan ribu pekerja, menyerukan agar kekerasan yang dilakukan polisi segera diakhiri.
Kebanyakan aksi mogok itu berlangsung damai, namun polisi anti huru-hara menggunakan gas air mata dan meriam air, Senin, untuk mencegah sekitar 1.000 pekerja serikat dagang berpawai di ibukota Ankara.
Berbagai aksi pawai juga berlangsung di Istanbul dan kota-kota lain, meskipun ada peringatan dari pemerintah bahwa aksi-aksi demikian tidak akan ditolerir.
Wakil PM Bulent Arinc mengatakan hari Senin (17/6), jika kekuatan polisi tidak memadai, Angkatan Bersenjata Turki akan membantu memulihkan ketertiban.
Pernyataannya itu muncul sementara lima serikat dagang utama Turki memulai aksi mogok menentang penumpasan polisi terhadap para demonstran di Taman Gezi. Serikat-serikat itu, yang mewakili ratusan ribu pekerja, menyerukan agar kekerasan yang dilakukan polisi segera diakhiri.
Kebanyakan aksi mogok itu berlangsung damai, namun polisi anti huru-hara menggunakan gas air mata dan meriam air, Senin, untuk mencegah sekitar 1.000 pekerja serikat dagang berpawai di ibukota Ankara.
Berbagai aksi pawai juga berlangsung di Istanbul dan kota-kota lain, meskipun ada peringatan dari pemerintah bahwa aksi-aksi demikian tidak akan ditolerir.