Tautan-tautan Akses

Turki Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac


Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menerima suntikan dosis pertama CoronaVac, vaksin Covid-19 buatan Sinovac, di Ankara City Hospital, Ankara, Turki, Rabu, 13 Januari 2021. (Foto: Reuters)
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menerima suntikan dosis pertama CoronaVac, vaksin Covid-19 buatan Sinovac, di Ankara City Hospital, Ankara, Turki, Rabu, 13 Januari 2021. (Foto: Reuters)

Otoritas Turki memberi lampu hijau untuk penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotch Ltd. asal China, Rabu (13/1). Persetujuan itu membuka jalan bagi peluncuran program vaksinasi Turki yang dimulai dengan para pekerja kesehatan dan kelompok berisiko tinggi lainnya.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca dan sejumlah anggota dewan penasihat ilmiah negara itu menerima suntikan pertama. Vaksinasi pertama itu disiarkan secara langsung di televisi, segera setelah otoritas pengatur kesehatan, Badan Alat Kesehatan dan Obat-obatan Turki mengumumkan persetujuan penggunaan di negara berpenduduk 83 juta jiwa.

"Sebelumnya saya sampaikan adanya secercah cahaya di ujung jalan," kata Koca saat menerima suntikan pertama vaksin yang akan diberikan dalam dua dosis. "Saya yakin hari-hari di depan kita akan menjadi cerah."

Koca menyampaikan program vaksinasi Turki akan dilaksanakan pada Kamis (14/1) dan dimulai dengan para petugas kesehatan.

Ia mendesak semua warga untuk divaksinasi sambil menegaskan cara itu paling menjanjikan untuk mengalahkan pandemi virus corona.

Vaksinasi itu akan menggunakan kode QR yang ditetapkan berdasarkan nama seseorang yang terdaftar dalam program vaksinasi Ankara dan sistem reservasi secara online.

Vaksin Sinovac menjalani studi klinis di Turki, Brazil, dan Indonesia, walau ada ketidakpastian tentang daya protektif vaksin tersebut.

Para peneliti di Brazil minggu lalu menetapkan 78 persen efektivitas vaksin untuk melindungi dari gejala penyakit. Namun, minggu ini mereka mengumumkan data yang menunjukkan secara keseluruhan, keefektifan vaksin tersebut hanya di atas 50 persen.

Para peneliti di Turki dan Indonesia mengumumkan tingkat efektivitas yang lebih tinggi, yaitu masing-masing 91 persen dan 65 persen. Namun studi itu terlalu kecil untuk dapat disimpulkan. Otoritas kesehatan global menyatakan vaksin apa pun yang sedikitnya 50 persen efektif akan berguna.

Pengiriman pertama vaksin Sinovac yang terdiri dari 3 juta dosis tiba di Turki akhir bulan lalu. Turki dijadwalkan menerima total 50 juta dosis vaksin. [mg/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG