Turki pada Selasa (5/3) mengatakan pihaknya telah menahan tujuh orang, termasuk seorang detektif khusus, yang dituduh melakukan tindakan mata-mata bagi badan intelejen Israel, Mossad.
Operasi yang dilakukan oleh badan mata-mata Turki dan polisi antiteror Istanbul membuktikan, para tersangka ini telah mengirimkan informasi ke Mossad dengan imbalan uang. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Turki, Anadolu.
Penyergapan ini dilakukan setelah otoritas Turki menangkap 34 orang pada Januari, dengan tuduhan merencanakan penculikan dan tindak mata-mata bagi Mossad.
Jaksa di Istanbul kemudian mengatakan bahwa 12 tersangka lain masih buron.
Hubungan antara Turki dan Israel memanas setelah pecahnya perang di Gaza hampir lima bulan yang lalu.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kemudian menjadi salah satu kritikus paling keras di dunia bagi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Dia telah membandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler dan meminta sekutu-sekutu Barat Israel untuk menanggalkan dukungan mereka terhadap “terorisme negara” yang dilakukan di Gaza.
Setelah penangkapan pada Januari, Erdogan mengatakan bahwa operasi Turki “telah sangat menggangu” Israel.
“Tunggu sebentar,” kata dia, merujuk kepada otoritas Israel, “Anda akan lebih mengenal Turki.” [ns/uh]
Forum