Polisi Turki mengatakan, sebagian dari 155 tersangka terkait ISIS yang ditangkap sehubungan dengan persekongkolan yang gagal selama akhir pekan adalah orang yang lahir di luar negeri.
Pejabat anti teroris menahan empat tersangka militan ISIS yang merencanakan serangan yang gagal hari Sabtu, dua di antaranya warga negara Austria asal Turki, kata media Turki, mengutip sumber polisi.
Otoritas polisi Turki mengatakan, kelompok teror ISIS berencana menarget sebuah pusat perbelanjaan di distrik Bayrampaşa di Istanbul, yang terletak di sisi Eropa kota itu. Menurut polisi, sebuah mobil berisi bahan peledak dan sepeda motor yang sarat bom ditemukan di daerah parkir mal, Sabtu.
Media Turki mengatakan, penyerang mungkin berencana untuk menyerang pada perayaan Hari Republik, Minggu.
Insiden itu memicu sebuah perburuan anti-ISIS di kota-kota besar di seluruh negeri, termasuk Istanbul, Ankara, dan Izmir. Polisi mengklaim telah menumpas dua sel teror di Istanbul.
Turki telah menjadi sasaran militan ISIS beberapa kali selama dua tahun terakhir. Pada bulan Januari, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman klub malam pada Tahun Baru oleh seorang pria bersenjata Uzbek di Istanbul, yang menewaskan 39 orang dan melukai 65 lainnya.
Sedikitnya 44 orang tewas dan lebih dari 230 lainnya luka-luka dalam pemboman bunuh diri di Bandara Istanbul pada Juni 2016. Tiga dari pelaku bom bunuh diri yang melakukan serangan mematikan itu berasal dari Rusia, Uzbekistan dan Kyrgyzstan, menurut pihak berwenang Turki.
Pada bulan Januari 2016, 10 wisatawan Jerman terbunuh dalam sebuah bom bunuh diri di distrik bersejarah Istanbul. [ps/jm]