Tautan-tautan Akses

Uber Australia Setuju Bayar Denda $19 Juta


Pelanggan menunggu Uber di terminal penjemputan LAX-it Bandara Internasional Los Angeles, Kamis, 20 Agustus 2020. (AP/Damian Dovarganes)
Pelanggan menunggu Uber di terminal penjemputan LAX-it Bandara Internasional Los Angeles, Kamis, 20 Agustus 2020. (AP/Damian Dovarganes)

Uber setuju untuk membayar denda 26 juta dolar Australia (sekitar 19 juta dolar AS) karena menyesatkan konsumen dengan memberikan peringatan palsu bahwa mereka dapat dikenakan biaya pembatalan dan menggelembungkan perkiraan biaya bila mereka memilih untuk menggunakan taksi.

Komisi Persaingan dan Konsumen Australia mengatakan dalam sebuah pernyataannya, Uber B.V., anak perusahaan Uber Technologies Inc. yang berbasis di San Francisco, mengakui melanggar Undang-undang Konsumen Australia dengan membuat pernyataan palsu atau menyesatkan di aplikasinya.

Pelanggaran pertama berasal dari kebijakan pembatalan gratis yang memungkinkan pelanggan membatalkan pemesanan tanpa biaya hingga lima menit setelah pengemudi menerima pesanan perjalanan.

Setidaknya antara Desember 2017 dan September 2021, lebih dari 2 juta pelanggan Australia yang mencoba membatalkan dalam jangka waktu lima menit itu diperingatkan: “Anda mungkin dikenakan sedikit biaya karena pengemudi Anda sudah dalam perjalanan.''

Ilustrasi - Pemesanan armada layanan antar penumpang melalui aplikasi Uber di Pusat kota London, Inggris, 28 Oktober 2016. (REUTERS/Toby Melville)
Ilustrasi - Pemesanan armada layanan antar penumpang melalui aplikasi Uber di Pusat kota London, Inggris, 28 Oktober 2016. (REUTERS/Toby Melville)

“Uber mengakui peringatannya itu menyesatkan konsumen Australia selama beberapa tahun dan mungkin telah menyebabkan beberapa dari mereka memutuskan untuk tidak membatalkan perjalanan mereka setelah menerima peringatan pembatalan,'' kata Ketua Komisi Persaingan dan Konsumen Australia Gina Cass-Gottlieb.

Pelanggaran kedua terkait dengan perkiraan tarif taksi yang disediakan oleh aplikasi itu untuk pelanggan mereka di Sydney antara Juni 2018 dan Agustus 2020. Uber menggelembungkan tarif taksi untuk membuat konsumen merasa beruntung memilih Uber.

Uber mengatakan bekerja sama dengan komisi itu dan membuat perubahan pada platformnya berdasarkan kekhawatiran yang diajukan oleh penyelidik. Pesan pembatalan Uber, contohnya, itu kini telah berubah menjadi: “Anda tidak akan dikenakan biaya pembatalan.''

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar, untuk diri kami sendiri, untuk industri kami, dan yang terpenting untuk orang-orang yang menggunakan layanan kami,'' kata Uber. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG