Uber dan produsen mobil China BYD, Rabu (31/7) mengatakan mereka bekerja sama untuk menyediakan 100 ribu kendaraan listrik (electric vehicle, EV) bagi para pengemudi jasa transportasi berbasis online itu.
Kemitraan bertahun-tahun ini, yang menurut kedua perusahaan itu merupakan kerja sama terbesar semacam ini, akan dimulai di Eropa dan Amerika Latin sebelum diperluas ke Australia, Kanada, Selandia Baru dan berbagai negara di Timur Tengah.
Ini bukan pembelian besar-besaran kendaraan seperti pemesanan 100 ribu unit Tesla oleh Hertz pada tahun 2021. Kelak, tergantung pada negaranya, para pengemudi independen Uber akan memiliki akses ke tawaran pembiayaan atau sewa yang menguntungkan untuk kendaraan listrik BYD, selain diskon untuk pengisian ulang daya, pemeliharaan dan asuransi.
BYD telah bersaing ketat dengan Tesla sebagai produsen utama EV. Meskipun Uber membuat peralihan ke jenis kendaraan itu lebih cepat daripada di kalangan masyarakat umum, BYD mengatakan faktor harga masih menjadi kendala untuk penggunaan EV yang lebih banyak.
“Dengan bekerja sama, perusahaan-perusahaan ingin menurunkan total biaya kepemilikan EV bagi para pengemudi Uber, mempercepat penggunaan EV pada platform Uber secara global, dan memperkenalkan perjalanan yang lebih ramah lingkungan kepada jutaan penumpang,” kata kedua perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Sekitar 126 ribu dari 7 juta pengemudi Uber memiliki mobil nol emisi pada akhir 2023. Perusahaan itu berencana untuk menerima pengemudi yang memiliki EV saja di Eropa dan Amerika Utara mulai 2030.
Uber telah mencapai kesepakatan dengan produsen-produsen mobil lainnya tetapi dengan skala yang lebih kecil. “Ketika seorang pengemudi Uber beralih ke EV, mereka dapat memberi manfaat emisi empat kali lebih banyak dibandingkan dengan pengemudi kendaraan biasa, karena mereka dapat turun ke jalan lebih banyak,” kata CEO Uber Dara Khosrowshahi.
"Banyak penumpang juga memberitahu kami pengalaman pertama mereka menaiki mobil listrik adalah dalam perjalanan dengan Uber, dan kami gembira dapat memperlihatkan kelebihan EV kepada lebih banyak orang di seluruh dunia,” lanjutnya.
BYD memproduksi sejumlah EV dengan berbagai segmen harga, termasuk mobil hatchback kecil berharga kurang dari $10 ribu (Rp163 juta) di China, dan dengan cepat meluaskan negara tujuan ekspornya. BYD juga berencana membangun pabrik-pabrik di Eropa.
Kemitraan dengan Uber dapat membantu BYD meraih pengakuan jenama yang lebih baik di pasar yang baru dan mendongkrak penjualan di dealer baru. Kedua perusahaan itu mengatakan mereka juga akan berkolaborasi dalam penggunaan kendaraan swakemudi untuk platform Uber. [uh/ab]
Forum