Para duta besar Uni Eropa membuat upaya terakhir untuk membujuk Hungaria agar menerima embargo minyak yang dipermudah terhadap Rusia sebelum pertemuan puncak pada hari Senin (30/5). Upaya itu dilakukan selagi persatuan Eropa terkait perang di Ukraina menunjukkan keretakan.
Utusan dari 27 negara anggota bertemu untuk menyelesaikan paket sanksi keenam terhadap Moskow, tetapi mereka tetap menemui jalan buntu untuk usulan embargo minyak Rusia.
Pertemuan itu diadakan hanya beberapa jam sebelum dimulainya pertemuan puncak dua hari Uni Eropa, di mana para pemimpin berharap akan membahas berbagai cara untuk membantu Ukraina dan bagaimana meningkatkan anggaran pertahanan Eropa dalam menghadapi agresi Rusia.
Seorang diplomat senior Uni Eropa mengatakan bahwa setiap kegagalan untuk mencapai kesepakatan sanksi akan menjadi masalah yang sangat besar dan pelik, mengingat bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga diharapkan untuk berbicara kepada para pemimpin melalui tautan video.
Gelombang sanksi terbaru diajukan pada 4 Mei, tetapi ditolak oleh Presiden Hungaria Viktor Orban, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum perang, yang berpendapat bahwa embargo minyak akan menjadi “bom atom” terhadap perekonomian negaranya.
Hungaria yang terkurung daratan mengimpor 65 persen konsumsi minyaknya dari Rusia melalui pipa Druzhba dan, bersama dengan Slovakia dan Republik Ceko, telah meminta pengecualian dari larangan impor energi dari Rusia.
Para diplomat mengatakan penundaan dua tahun untuk memberlakukan embargo telah diberikan kepada ketiga negara tersebut, tetapi Budapest menginginkan setidaknya empat tahun dan dana hampir 800 juta euro dari Uni Eropa untuk penyesuaian kilang-kilangnya. Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan kepada AFP solusi kompromi terbaru akan mengecualikan pipa Druzhba dari embargo “untuk saat ini” dan hanya menjatuhkan sanksi pada minyak yang dikirim ke Uni Eropa dengan kapal tanker.
‘Isu sensitif’
Yang juga memperumit kebuntuan itu adalah dana pemulihan UE sebesar 800 miliar euro, yang belum disetujui oleh Brussels karena adanya ketidaksepakatan mengenai penghormatan Budapest terhadap supremasi hukum dan hak asasi manusia.
Para pejabat UE masih berharap untuk menemukan solusi, dan berusaha menegaskan bahwa masalahnya adalah masalah teknis dan bukan tentang perbedaan politik antara Orban dan mitra-mitranya di UE.
Namun seorang diplomat senior Uni Eropa memperingatkan bahwa emosi sedang diuji atas kecurigaan bahwa para negosiator bertindak terlalu jauh dalam upaya mereka untuk menenangkan Orban.
Pertanyaan tentang bagaimana kami menanggapi Rusia selalu “emosional” untuk negara-negara anggota tertentu dan akan menjadi “salah satu isu paling sensitif” di KTT, tambah diplomat itu. [lt/uh]