Pemimpin Uni Eropa menjanjikan dana lebih banyak untuk membantu Italia bekerja sama dengan Libya menghentikan arus migran dari Afrika Utara ke Eropa.
“Kita punya kesempatan nyata untuk menutup rute Mediterania tengah,” kata Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, kepada wartawan di pertemuan tingkat tinggi di Brussels, Kamis (19/10).
Tusk merujuk pada lautan antara Libya dan Pulau Lampedusa di wilayah Italia yang sangat berbahaya untuk diseberangi. Pulau Lampedusa adalah wilayah Uni Eropa pertama yang disinggahi para migran.
Ribuan migran tewas saat mencoba menyeberangi laut Mediterania menggunakan kapal-kapal yang tidak aman atau setelah ditelantarkan oleh penyelundup manusia.
Pejabat pemerintahan Italia mengatakan jumlah migran yang meninggalkan daratan-daratan Libya telah menurun sebanyak 20 persen pada 2017, sejak Italia bekerja sama dengan Libya untuk menghentikan arus migran. Kerja sama ini termasuk pelatihan penjaga pantai Libya oleh Italia untuk menertibkan para penyelundup manusia dan menyelamatkan migran yang terdampar di tengah laut.
Italia telah meminta tambahan dana dan bantuan dari Uni Eropa selama beberapa tahun.
“Negara-negara anggota sejauh ini telah berkomitmen memberikan dana senilai 175 juta euro (207 juta dolar). Jumlah ini jelas tidak cukup,” kata Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker. [fw]