Ukraina melancarkan operasi militer baru Selasa terhadap kaum separatis pro-Rusia di wilayah timur, beberapa jam setelah habis masa berlaku gencatan senjata sepihak oleh pemerintah.
Pasukan Ukraina mengklaim telah merebut kembali satu dari beberapa pos pemeriksaan di perbatasan Rusia yang dikuasai pemberontak. Presiden Ukraina Petro Poroshenko, menyebutnya kemenangan pertama dalam operasi anti- teroris yang dihidupkan kembali.
Amerika dan sekutu-sekutu Eropanya telah menuduh Rusia mempersenjatai pemberontak di Ukraina timur.
Presiden Rusia Vladimir Putin langsung menyalahkan Poroshenko atas terjadinya kembali pertempuran. Putin mengatakan ia tidak dapat membujuk pemimpin Ukraina itu untuk memperpanjang gencatan senjata.
Putin mengatakan Rusia akan menggunakan semua peralatan yang tersedia untuk membela dengan kuat hak warga Rusia di luar negeri.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Menteri Luar Negeri John Kerry menelpon Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Selasa, dan mengatakan ia sangat prihatin karena pemberontak yang didukung Rusia tidak mau mengambil langkah-langkah untuk meredakan krisis tersebut – tindakan yang tadinya dapat memperpanjang gencatan senjata.