Ukraina, Rabu (20/2), meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mempersiapkan opsi-opsi untuk menugaskan pasukan pemelihara perdamaian di wilayah Donbass yang dilanda perang, meski mendapat tentangan dari Rusia, kantor berita AFP melaporkan, Rabu (20/2).
Presiden Ukraina Peter Poroshenko mengemukakan di Majelis Umum bahwa menugaskan pasukan PBB pemelihara perdamaian dapat menjadi “faktor menentukan” dalam mengakhiri perang yang sudah berjalan selama lima tahun di wilayah itu.
Ide penugasan pasukan PBB dimaksud sudah diusulkan Ukraina sejak 2015, namun ditolak Russia, meski Presiden Russia Vladimir Putin pernah menyinggung tentang kemungkinan menugaskan peninjau internasional.
Konflik di wilayah Donbass itu adalah antara kelompok separatis Rusia melawan pemerintah Ukraina. Konflik tersebut telah menelan lebih dari 10 ribu korban jiwa, sepertiga daripadanya warga sipil. Paling tidak ada 1,5 juta yang mengungsi dan Poroshenko menggambarkan perang itu "kejam, buruk dan tidak perlu".[al]