Militer Ukraina mengatakan pada Kamis (26/12) bahwa pihaknya menembak jatuh 20 dari 31 pesawat nirawak atau drone yang diluncurkan pasukan Rusia dalam serangan semalam.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan penyergapan tersebut terjadi di wilayah Chernihiv, Dnipropetrovsk, Kharkiv dan Kyiv.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya menghancurkan lima drone udara Ukraina di wilayah Volgograd, Voronezh dan Belgorod.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan melalui Telegram bahwa serangan pesawat tak berawak merusak beberapa gedung apartemen dan sebuah rumah, tetapi tidak ada yang terluka.
Putaran serangan udara terbaru antara kedua belah pihak terjadi setelah serangan drone dan rudal yang lebih aktif dari biasanya.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (25/12) mengutuk serangan besar-besaran Rusia yang menurut militer Ukraina mencakup peluncuran 106 drone dan 78 rudal.
“Tujuan dari serangan yang keterlaluan itu adalah untuk memutus akses masyarakat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin dan membahayakan keamanan jaringan listriknya. Biar saya perjelas: rakyat Ukraina berhak hidup dalam damai dan aman,” kata Biden dalam sebuah pernyataan. sebuah pernyataan.
Amerika Serikat, kata Biden, “telah memberi Ukraina ratusan rudal pertahanan udara, dan masih banyak lagi yang sedang dikirim. Saya telah mengarahkan Departemen Pertahanan untuk melanjutkan peningkatan pengiriman senjata ke Ukraina.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia menargetkan infrastruktur energi sebagai bagian dari upaya untuk "mengupayakan pemadaman listrik di Ukraina."
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menyerang fasilitas infrastruktur energi penting yang mendukung militer Ukraina. [ft/rs]
Beberapa informasi untuk laporan ini berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters.