Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi, (UNHCR) mengatakan hari Selasa (30/10), keadaan di negara bagian Rakhine di Myanmar "belum memadai untuk dihuni kembali” setelah Bangladesh dan Myanmar setuju untuk memulai memulangkan retusan ribu warga Muslim Rohingya pertengahan November.
"Sangat penting bahwa pemulangan itu tidak terburu-buru atau prematur," kata juru bicara UNHCR, Andrej Mahecic kepada kantor berita Reuters, dan bahwa pemulangan itu juga harus bersifat sukarela.
"Kami menyarankan untuk tidak memaksakan waktunya atau jumlah orang yang dipulangkan," tambahnya. (ps/al)