Situasi hak asasi manusia di Iran ditandai dengan “pelanggaran paling mengerikan dan impunitas yang terus berlanjut,” kata seorang pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, hari Selasa (9/3).
Javaid Rehman, pelapor khusus PBB tentang situasi hak asasi manusia di Iran, membuat pernyataan tersebut ketika dia menyampaikan laporan kepada Dewan Hak Asasi Manusia badan global itu.
Rehman mengatakan kegagalan Iran dalam tanggapannya terhadap pandemi telah “memperburuk dampaknya,” dan menyebabkan lebih dari 60 ribu orang tewas – jumlah kematian tertinggi di Timur Tengah.
Dia juga mengutuk pemerintah Iran atas penahanan jurnalis, pekerja LSM dan aktivis hak-hak perempuan.
Pelapor khusus itu menyerukan agar sanksi terhadap Iran diringankan untuk memfasilitasi impor peralatan medis yang sangat dibutuhkan, tetapi menyatakan bahwa Iran telah gagal menegakkan hak asasi manusia.
Sebagai tanggapan, duta besar Iran untuk PBB di Jenewa Esmaeil Baghaei Hamaneh mengecam debat tersebut sebagai “panggung untuk melancarkan kampanye retorik melawan Iran, dengan kedok hak asasi manusia.” [lt/ps]