Uni Eropa mendesak negara-negara anggota untuk menutup wilayah udara dan bandara mereka untuk semua maskapai penerbangan Belarus setelah Belarus memaksa pesawat jet komersial melakukan pendaratan darurat di Minsk pada Minggu (23/5) dan menangkap blogger oposisi yang mengkritik Presiden Alexander Lukashenko yang otoriter.
Sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Lufthansa, merilis pernyataan pada hari sebelumnya yang menyatakan mereka tidak akan terbang melalui wilayah udara Belarus.
Uni Eropa juga menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut dan berencana menjatuhkan sanksi kepada pejabat Belarus yang bertanggung jawab atas pengalihan pesawat tersebut. Banyak anggota pemerintah Belarus sudah berada di bawah sanksi Uni Eropa menyusul tindakan keras tahun lalu menyusul pemilihan presiden pada Agustus lalu yang disengketakan.
Uni Eropa dan Amerika meminta pemerintahan Lukashenko segera membebaskan Roman Protasevich, narablog (blogger) berusia 26 tahun yang selama ini tinggal di pengasingan, di Polandia.
Protasevich, mantan editor saluran Telegram yang berpengaruh, Nexta, dan Nexta Live, ditahan polisi sementara pihak berwenang Belarus menggeledah pesawat. Pemerintah Minsk mengatakan Lukashenko memerintahkan militernya mengerahkan jet tempur MiG-29 untuk mengawal pesawat ke bandara Minsk.
Dalam video yang dirilis di TV negara Belarus, Senin (24/5), Protasevich terlihat "mengaku" atas tuduhan bertanggung jawab dalam gangguan sipil. Namun, tepat sebelum ia dan pacarnya digiring keluar dari pesawat yang dialihkan itu oleh polisi, Protasevich yang gemetar dilaporkan memberi tahu sesama penumpang, "Saya menghadapi hukuman mati di sini."
Penerbangan Ryanair dengan nomor penerbangan FR4978 dari Athena dialihkan di wilayah udara Belarus sekitar 10 kilometer dari Vilnius, Lithuania - tujuan yang direncanakan - karena dugaan ancaman bom. Pada Senin (24/5), maskapai penerbangan itu menyebut insiden itu sebagai "tindakan pembajakan penerbangan" dan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan penyelidikan yang dilakukan oleh badan keamanan dan keamanan Uni Eropa dan NATO.
Di Washington, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menggambarkan peran pemerintah Belarus sebagai "mengejutkan" dan mengatakan Amerika menuntut penyelidikan internasional atas insiden itu. Belarus adalah bekas Republik Soviet yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Rusia.
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendukung "penyelidikan penuh, transparan dan independen atas insiden yang mengganggu ini."
Sebanyak 126 penumpang meninggalkan Athena dalam penerbangan itu tetapi hanya 121 yang mendarat di Vilnius, selain enam awak.
Kepala Ryanair Michael O'Leary mengatakan ia yakin agen keamanan Belarus berada dalam penerbangan itu dan juga turun di Minsk. Itu tampaknya mengindikasikan operasi tersebut secara efektif telah dikoordinasikan dengan para agen di Yunani.
Pemerintah Minsk menuduh Protasevich melakukan terorisme dan memprovokasi kerusuhan setelah saluran Nexta menjadi salah satu saluran utama untuk mengorganisir protes anti-Lukashenko tahun lalu atas kecurangan pemilu.
Lukashenko memenangkan masa jabatan keenam dalam pemilihan Agustus, mengklaim 80 persen suara, meskipun banyak orang di negara itu menuduhnya bertindak curang dalam pemungutan suara. Selama berbulan-bulan protes, lebih dari 34.000 orang ditangkap di Belarus, dan ribuan dipukuli secara brutal.
Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken mengatakan pada Minggu bahwa Amerika “mengutuk keras pengalihan paksa penerbangan antara dua negara anggota Uni Eropa dan penangkapan jurnalis Raman Protasevich di Minsk. Kami menuntut pembebasannya segera. [ka/jm]