Sebuah langkah besar kedepan untuk menyelamatkan zona euro - atau kesempatan yang dilewatkan? Opini terpecah tajam tentang kesepakatan itu yang dicapai oleh sebagian besar - tetapi tidak semua - pemimpin Uni Eropa hari Jumat.
Kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi menanggapi positif kesepakatan atas ikatan fiskal yang lebih kokoh itu dan pengendalian lebih ketat atas anggaran pemerintah.
Ia mengatakan, "Hasil kesepakatan ini sangat baik untuk zona euro, sangat baik. Ini hampir mendekati kesepakatan fiskal yang padat, dan tentu akan menjadi dasar bagi kebijakan ekonomi yang jauh lebih berdisiplin bagi negara-negara anggota euro, dan tentunya akan bermanfaat dalam situasi saat ini."
Dua puluh tiga dari ke-27 negara anggota Uni Eropa sudah menyetujui kesepakatan itu, yang diperjuangkan oleh negara-negara ekonomi kuat; Perancis dan Jerman untuk menjamin agar krisis utang dan krisis perbankan Eropa tidak terjadi lagi. Ini termasuk ke-17 negara anggota zona euro yang kesulitan.
Namun, dalam konferensi pers terakhir hari Jumat, presiden Uni Eropa Herman Von Rompuy mengatakan tiga negara lagi sedang mempertimbangkan untuk bergabung – ini akan membuat Inggris sebagai satu-satunya negara yang tidak menyetujuinya.
Ia mengatakan, "Kami lebih suka pada perubahan kesepakatan penuh dengan ke-27 negara itu, mengubah semua perjanjian Uni Eropa. Kami telah mencobanya, tapi karena tidak ada keputusan dengan suara bulat, kami harus mengambil keputusan lain."
Kanselir Jerman Angela Merkel memuji kesepakatan itu sebagai sebuah keberhasilan.
Kanselir Merkel mengatakan negara-negara yang memilih untuk membentuk persatuan fiskal yang baru memilih masa depan yang pertalian ekonominya lebih solider, yang akan membuat mata uang euro lebih aman.
Anggota Uni Eropa yang mematuhi kesepakatan baru itu harus berkomitmen untuk menjaga defisit anggarannya di bawah 0,5 persen dari output ekonomi mereka - atau beresiko dikenakan sanksi. Kesepakatan itu diperkirakan akan ditandatangani bulan Maret. Para pemimpin Eropa juga menyepakati langkah-langkah lain untuk menghentikan meluasnya krisis zona euro - seperti memberi Dana Moneter Internasional dana 260 milyar dolar lagi untuk menopang perlindungan keuangan.