Uni Eropa menarik bantuan keuangan kepada komisi pemilihan Kamboja sebagai tanggapan atas pembubaran partai oposisi utama negara itu baru-baru ini.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada, Selasa (12/12), Uni Eropa mengatakan sebuah proses di mana partai oposisi “telah dikeluarkan dengan sewenang-wenang” dari pemilihan parlemen Juli depan itu “tidak bisa dianggap absah.”
Mahkamah Agung Kamboja membubarkan Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) bulan lalu, memihak tuntutan hukum yang diajukan oleh Partai Rakyat Kamboja (CPP), pimpinan Perdana Menteri Hun Sen. Mahkamah menuduh CNRP terlibat dalam rencana untuk menggulingkan pemerintah yang sah. Tuduhan tersebut menyebabkan penangkapan pemimpin partai Kem Sokha atas tuduhan pengkhianatan.
Pengadilan juga melarang 118 anggota CNRP mengikuti kegiatan politik selama lima tahun ke depan.
CNRP merupakan ancaman terbesar bagi kekuasaan 32 tahun Hun Sen setelah memperoleh suara yang tak terduga pada pemilihan umum 2013. Dukungan berkembang bagi oposisi, terutama di kalangan orang muda Kamboja yang menginginkan perubahan. [lt]
