Komisi Eropa telah menjanjikan tambahan dana 116 juta dolar kepada Italia untuk membantu pemerintahnya menangani krisis migrasi di Laut Tengah.
Jean-Claude Juncker, Ketua Komisi Eropa, mengatakan dalam surat kepada Perdana Menteri Paolo Gentiloni Selasa (25/7), bahwa dia membentuk “tim kontak” di Brussels untuk berkoordinasi dengan pejabat Italia. Bantuan keuangan tambahan yang dijanjikan oleh komisi itu bertambah 12,5 persen dari dana yang telah disediakan untuk Italia, sehingga jumlahnya lebih dari satu miliar dolar.
Sampai enam bulan pertama tahun 2017, hampir 84 ribu migran tiba di Italia lewat laut, 20 persen lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu. Pusat-pusat penahanan dan tempat-tempat penampungan sementara yang disediakan Italia bagi imigran telah mencapai kapasitas maksimum untuk 200 ribu orang, tetapi banyak lagi migran lain di negara itu yang bekerja secara gelap.
Imigran dari Nigeria, Bangladesh dan Guinea merupakan yang terbanyak melarikan diri ke Italia dalam perjalanan ke Eropa.
Junker juga berjanji untuk menekan Bangladesh agar mengambil kembali kaum imigrannya, kerena mayoritas dari mereka tidak berhak untuk memperoleh perlindungan internasional. Dia mengancam akan membatasi visa ke Eropa bagi orang yang melakukan perjalanan dari negara itu kalau tidak ada tindakan dari pemerintah Bangladesh.
Sementara itu, para petugas penyelamat yang membantu sejumlah besar migran yang naik perahu karet yang penuh sesak menemukan 13 mayat di antara mereka, termasuk para perempuan hamil, menurut Proactiva Open Arms, NGO Spanyol, yang juga terlibat dalam usaha penyelamatan. Sebanyak 167 orang lainnya berhasil diselamatkan.
Sebuah kapal yang dioperasikan oleh Organisasi Save The Children , hari Selasa menyelamatkan sekitar 70 migran yang juga berusaha melintasi laut dengan kapal- kecil. (SP/II)