Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengumumkan, Rabu (12/5), bahwa departemen yang dipimpinnya membentuk unit intelijen khusus yang fokus pada ekstremisme kekerasan domestik.
Unit baru itu akan "memastikan pengembangan keahlian yang diperlukan dalam memerangi ancaman ini dengan menggunakan intelijen yang sesuai dan tepat waktu," kata Mayorkas pada sidang Komite Alokasi Senat AS.
Departemen itu telah mengganti nama kantor secara terpisah, yang ditujukan untuk memerangi ekstremisme kekerasan menjadi Pusat Program dan Kemitraan Pencegahan sekaligus berupaya meningkatkan sumber daya yang dimiliki.
Sidang kongres AS itu dilaksanakan di tengah kekhawatiran atas meningkatnya ancaman terorisme secara domestic ketika sejumlah pejabat penegak hukum memperingatkan bahwa beberapa ekstremis kekerasan dalam negeri mungkin telah termotivasi oleh serangan Gedung Capitol AS pada 6 Januari lalu oleh sejumlah pendukung mantan presiden Donald Trump.
Joe Biden menjadikan pemberantasan terorisme domestik sebagai prioritas utama pemerintahannya, dan pada Januari 2021 Biden mengarahkan Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) untuk melakukan peninjauan atas ancaman ekstremisme kekerasan di dalam negeri.
Pada Maret 2021, ODNI merilis penilaian komunitas intelijen terhadap ancaman itu, memperingatkan bahwa ekstremis kekerasan domestik berdampak pada "peningkatan ancaman" di dalam negeri pada 2021. [mg/ft]