AS akan mengirim baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan tentara ke Israel, kata Pentagon hari Minggu (13/10), bahkan ketika Iran memperingatkan Washington agar menjauhkan pasukan militer Amerika dari Israel.
Juru bicara Pentagon Mayjen Pat Ryder mengemukakan dalam sebuah pernyataan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengizinkan pengiriman baterai THAAD itu atas arahan Presiden Joe Biden.
Ryder mengatakan sistem itu akan membantu meningkatkan pertahanan udara Israel setelah serangan rudal Iran terhadap Israel pada April dan Oktober lalu.
“Tindakan ini menekankan komitmen kukuh AS untuk membela Israel, dan untuk membela warga Amerika di Israel, dari serangan rudal balistik lebih jauh oleh Iran,” kata Ryder.
Peringatan Iran itu disampaikan dalam unggahan di platform sosial X yang telah lama dikaitkan dengan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, yang mencatat laporan bahwa AS sedang mempertimbangkan pengiriman tersebut.
Israel diyakini luas sedang mempersiapkan respons militer atas serangan Iran pada 1 Oktober lalu yang menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel.
Belum segera jelas dari mana asal baterai THAAD itu. AS menempatkan salah satu baterainya di Timur Tengah bersama dengan batalion Patriot tambahan untuk meningkatkan perlindungan terhadap pasukan AS di kawasan pada akhir tahun lalu setelah serangan 7 Oktober 2023 terhadap
Israel oleh militan Hamas. Ryder juga mengatakan bahwa AS mengirimkan sebuah baterai THAAD ke Israel pada tahun 2019 untuk keperluan pelatihan.
Menurut laporan Layanan Riset Kongres April lalu, Angkatan Darat memiliki tujuh baterai THAAD. Secara umum masing-masing baterai terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk, 48 pencegat, peralatan radio dan radar serta memerlukan 95 tentara untuk mengoperasikannya.
THAAD dianggap sebagai sistem pelengkap untuk Patriot, tetapi dapat mempertahankan area yang lebih luas. THAAD juga dapat menghantam target dalam jarak 150 hingga 200 kilometer. [uh/ab]
Forum