Ketika replika paus pembunuh jenis “orca” sepanjang hampir 10 meter diterjunkan ke laut untuk menakut-nakuti ratusan singa laut di dermaga Oregon, orang-orang yang melihatnya bertepuk tangan. Tetapi kegembiraan itu tak lama berubah menjadi kekecewaan setelah melihat replika “orca” berwarna hitam putih itu terbalik dan hampir tenggelam.
Orca yang terbuat dari serat kaca dan bisa dikendalikan itu dibawa ke tepi pantai Astoria, Kamis (4/6) sebagai upaya menakut-nakuti ratusan singa laut yang memenuhi dermaga dan menyulitkan warga menggunakan jalan di dermaga dan perahu-perahu mereka. Tetapi tugas replika orca itu pada hari pertama tampaknya gagal.
Sekitar seribu orang bertepuk tangan ketika replika orca yang dikendalikan operator manusia di bagian dalamnya dibawa ke perairan itu Kamis malam. Direktur Eksekutif Pelabuhan Astoria, Jim Knight mengatakan kepada Associated Press, ratusan singa laut yang seperti biasa berkerumun di dermaga langsung “terdiam” begitu melihat orca itu.
Tetapi sewaktu sebuah kapal kargo berlalu, orca itu pun terbalik dan tenggelam. “Beberapa staf kami harus menyelamatkan operator yang ada di dalam orca itu agar ia tidak ikut tenggelam,” tambah Knight.
Apa kira-kira yang dipikirkan singa laut itu melihat kejadian ini? “Bisa jadi mereka mengira orca itu mati, ”ujar Knight.
Ini bukan kejadian pertama ketika replika orca – yang selama ini disebut sebagai “Fake Willy” – dibawa ke air untuk menakut-nakuti singa laut dan malah tenggelam. Replika orca itu dipinjamkan oleh seorang pengusaha pengamatan ikan paus, dan dikirim lewat darat dari Bellington, Washington.
Jumlah singa laut di sepanjang Pantai Barat Amerika telah meningkat tajam sejak diberlakukannya UU federal tahun 1972 untuk melindungi keberadaan singa laut.
Perubahan iklim yang menaikkan suhu air laut di lepas pantai California telah memaksa beragam hewan mencari perairan yang suhu yang lebih dingin di bagian utara Oregon. Singa laut telah menguasai dermaga Pelabuhan Astoria dan jumlahnya semakin bertambah dengan adanya ikan-ikan salmon.
Bagi ribuan turis yang berkunjung ke Astoria, singa laut mungkin menarik. Tetapi bagi warga lokal, singa laut merupakan gangguan. Petugas-petugas dermaga mengatakan singa laut tidak saja memadati dermaga tetapi juga merusaknya. Kotorannya sangat bau dan kecepatannya memakan ikan mengalahkan para nelayan di kota itu, yang sebenarnya bergantung pada ikan-ikan salmon sebagai mata pencarian mereka.
Otorita Pelabuhan Astoria telah melakukan apapun untuk mengusir singa laut, termasuk menggunakan bola pantai, pita berwarna-warni dan tikar yang dialiri listrik. Replika orca yang semula dinilai tepat untuk menakut-nakuti singa laut, kini justru terbalik dan tenggelam.