Kota nomor dua terbesar di Selandia Baru, Christchurch, luluh lantak Selasa akibat gempa bumi besar-besaran yang merobohkan sejumlah gedung tinggi dan gereja saat hari kerja yang sibuk.
Gempa itu menewaskan puluhan orang dan banyak lagi yang hilang tadi malam, sementara regu SAR dengan peralatan berat mengais reruntuhan mencari para korban selamat.
Berbagai laporan media dari kota yang hancur itu mengatakan pihak berwenang memperkirakan gempa itu mungkin menewaskan sebanyak 300 orang. Namun dalam keterangan yang berhati-hati mengenai jumlah korban, para pejabat Rabu pagi memperkecil angka kematian resmi dari 65 menjadi 38, jumlah jenazah yang telah diidentifikasi.
Banyak lagi yang hilang, diperkirakan terperangkap di beton-beton dan balok penopang gedung-gedung tinggi yang ambruk ketika gempa melanda sebelum jam 1 siang Selasa waktu setempat.
Diantara yang hilang termasuk 12 pelajar Jepang dalam rombongan kunjungan ke Christchurch. Perdana Menteri John Key yang tampak terguncang mengatakan dunia mungkin telah menyaksikan hari paling kelam di Selandia Baru.
Sementara hujan mengguyur kota itu, regu SAR dengan anjing pelacak terus bekerja sepanjang malam untuk mencari korban selamat, beberapa telah mengirim SMS dan menelpon dari bawah reruntuhan akibat gempa berkekuatan 6,3 pada skala Richter itu.