Paket reformasi ekonomi kontroversial yang diajukan Presiden Argentina Javier Milei mendapat persetujuan Senat pada Kamis (13/6), setelah polisi dan pengunjuk rasa sebelumnya sempat bentrok di luar Kongres.
Para anggota parlemen selama berjam-jam pada Rabu (12/6) memperdebatkan serangkaian reformasi liberalisasi yang diusulkan oleh presiden tersebut, sementara pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah para demonstran yang melakukan kerusuhan di luar gedung.
Menjelang malam, paket tersebut secara umum mendapat persetujuan di Senat, sebuah langkah penting bagi upaya Milei untuk akhirnya mencapai tujuan reformasi andalannya.
“Bagi warga Argentina yang menderita, yang menunggu, yang tidak ingin melihat anak-anak mereka meninggalkan negara ini… suara saya mendukung reformasi ini,” kata Wakil Presiden Argentina dan pemimpin Senat Victoria Villaruel sewaktu memberikan suaranya.
Villaruel menjadi penentu pemungutan suara itu setelah perolehan suara menunjukkan hasil imbang, yaitu 36 setuju dan 36 menolak, di majelis itu.
Pasal-pasal terpisah dari rancangan undang-undang (RUU) tersebut kemudian dibahas poin demi poin dan disetujui dengan perubahan melalui pemungutan suara penuh pada Kamis (13/6) dini hari. Keputusan tersebut kini dibawa ke majelis rendah untuk mendapatkan lampu hijau terakhir.
Kantor Kepresidenan Argentina merayakan "persetujuan bersejarah" terhadap undang-undang deregulasi ekonomi itu sebagai "reformasi legislatif paling ambisius dalam 40 tahun terakhir."
Partai Milei merupakan partai minoritas di kedua majelis Kongres, yang ia gambarkan sebagai "sarang tikus", dan persetujuan Senat pada Kamis pagi merupakan keberhasilan legislatif pertama bagi presiden tersebut sejak ia menjabat pada Desember lalu.
Bentrokan di luar gedung Kongres terjadi sebelumnya ketika pengunjuk rasa mencoba melewati sistem pagar yang dibangun antara mereka dan Kongres. Polisi menggunakan peluru karet dan semprotan merica untuk melawan para perusuh, yang kemudian membalas dengan melemparkan batu ke arah polisi.
Tujuh orang, termasuk lima anggota parlemen di antara para pengunjuk rasa, dirawat di rumah sakit setelah disemprot merica, menurut kementerian kesehatan.
Puluhan orang lainnya mendapat perawatan medis di lokasi kejadian.
Kemudian, ketika malam tiba, sekelompok petugas yang membawa perisai dan petugas lainnya yang mengendarai sepeda motor memukul mundur para pengunjuk rasa, yang kemudian membalikkan dua mobil – salah satunya milik organisasi media lokal – dan membakar kedua mobil itu.
Sedikitnya 10 orang ditangkap dan sembilan petugas polisi terluka, kata juru bicara Kementerian Keamanan kepada AFP. [ab/uh]
Forum