Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo melanda Filipina pada Kamis (15/6), kata Badan Survei Geologi AS (USGS). Sementara itu, pemerintah Filipina memperingatkan akan adanya gempa susulan dan kemungkinan kerusakan.
Gempa terjadi di kedalaman 124 kilometer sekitar pukul 10:00 waktu setempat di wilayah perairan yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan laut dari ibu kota Manila.
Kepala polisi Kota Calatagan Emil Mendoza mengatakan dia dan stafnya bergegas keluar setelah gempa terjadi, yang juga dirasakan di jantung negara berpenduduk padat itu, termasuk Manila.
“Cukup kuat. Kami harus lari keluar,” kata Mendoza kepada kantor berita AFP.
Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan tentang korban jiwa atau kerusakan, namun otoritas bencana telah dikerahkan untuk menilai dampak gempa tersebut, kata Mendoza.
Petugas bencana Calatagan Ronald Torres mengatakan gempa berlangsung antara 30 detik hingga satu menit.
Gempa membuat orang-orang bergegas keluar dari gedung-gedung di ibu kota.
Diego Mariano, petugas informasi di kantor pertahanan sipil, mengatakan pihak berwenang sedang menilai dampak gempa tersebut.
Gempa terjadi setiap hari di Filipina, yang terletak di wilayah gugus yang disebut “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik dan vulkanik yang intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Pada bulan Oktober 2013, gempa berkekuatan 7,1 menghantam Pulau Bohol di Filipina tengah, memicu tanah longsor dan menewaskan lebih dari 200 orang. Hampir 400.000 orang mengungsi dan puluhan ribu rumah rusak akibat gempa tersebut. [lt/rs]
Forum