Calon presiden partai Republik Donald Trump, Jumat (16/9) menyerukan supaya semua pengawal pribadi Hillary Clinton dilucuti. Ketika berbicara di muka rapat umum di Miami, Donald Trump mengatakan “Mari kita lihat apa yang akan terjadi padanya.”
Trump membandingkan para pendukungnya, yang katanya mendukung polisi dan menginginkan dikurangi kejahatan, dengan Clinton, yang disindirnya sebagai orang yang tinggal “dikelilingi tembok, dan mengumpulkan uang lewat dana-dana spekulatif.”
“Saya kira, semua pengawal pribadinya harus melepaskan senjata mereka. Menurut saya mereka harus dilucuti segera. Bagaimana pendapat kalian?” kata Trump.
“Ambil senjata-senjata mereka. Dia (Clinton) tidak suka senjata. Ambil saja, dan lihat apa yang akan terjadi padanya. Itu akan sangat berbahaya,” kata Trump lagi.
Kedua calon presiden itu telah mendapat penjagaan dari Dinas Rahasia pemerintah Amerika sejak berbulan-bulan, dan usul Trump paling baru ini tentang pengawal Hillary Clinton segera mendapat kecaman keras dari para pendukung Clinton.
“Malam ini, Donald Trump sekali lagi membayangkan terjadinya kekerasan terhadap Hillary Clinton,” kata Elizabeth Shappell, juru bicara Correct The Record, sebuah kelompok media yang pro-Clinton. “Ini adalah komentar yang sangat memalukan dan bertentangan dengan nilai-nilai demokratis paling mendasar bangsa ini,” kata Shappell dalam sebuah pernyataan.
Donald Trump membuat pernyataan serupa tentang Clinton dan pengawal bersenjatanya ketika ia (Trump) mendapat dukungan dari kelompok National Rifle Association (NRA), pelobi pro-senjata yang sangat kuat bulan Mei lalu. Ketika itu Trump mengatakan, Clinton, kalau terpilih, akan menghapus Amandemen Kedua UUD Amerika yang menurutnya menjamin hak warga negara untuk memiliki senjata.
“Mari kita lihat, bagaimana perasaan mereka kalau berjalan diluar tanpa pengawal bersenjata,” kata Trump merujuk pada Clinton dan pengawal Secret Servicenya.
Ketika berbicara di North Carolina tanggal 9 Agustus lalu, Trump mengatakan, kalau Clinton menang dan menunjuk hakim-hakim Mahkamah Agung yang baru “tidak ada lagi yang bisa kalian perbuat, kecuali barangkali para pendukung Amandemen Kedua,” tambahnya.
Clinton telah menyerukan diadakannya kontrol senjata yang lebih ketat, termasuk pemeriksaan latar belakang bagi semua orang, tapi ia tidak pernah mengatakan akan menghapus amandemen kedua. [isa/sp]