Wakil Sekjen PBB Jan Eliasson mengatakan kepada wartawan melalui telepon dari Kyiv hari Rabu (5/3), bahwa Utusan Khusus PBB Robert Serry, yang merupakan diplomat Belanda, sedang meninggalkan markas angkatan laut di Krimea ketika ia dihentikan dan diancam oleh apa yang disebut Eliasson sebagai “kelompok orang tidak dikenal”, yang beberapa diantaranya bersenjata.
Eliasson dan James Mates – wartawan ITN yang sedang bersama Serry – mengatakan pejabat itu berupaya kembali ke hotelnya dengan berjalan kaki, dan singgah di sebuah kafe dimana ia ditahan sebentar oleh sekelompok orang berpakaian seragam tempur yang memblokir pintu masuk kafe itu. Serry akhirnya diijinkan meninggalkan kafe itu setelah setuju untuk segera meninggalkan Krimea.
Melalui twitter Mates mengatakan bahwa ia dibawa ke bandara dengan mobil, dibantu polisi yang mengusir kerumunan demonstran pro-Rusia. Ia mengatakan “insiden yang sangat tidak menyenangkan” itu sudah berakhir dan mengutip Serry yang mengatakan gembira bisa meninggalkan Krimea jika langkahnya itu membantu meredakan situasi tersebut.
Eliasson mengatakan dalam insiden itu Serry “merasa terancam secara fisik” tetapi ia berada dalam kondisi baik.
Eliasson dan James Mates – wartawan ITN yang sedang bersama Serry – mengatakan pejabat itu berupaya kembali ke hotelnya dengan berjalan kaki, dan singgah di sebuah kafe dimana ia ditahan sebentar oleh sekelompok orang berpakaian seragam tempur yang memblokir pintu masuk kafe itu. Serry akhirnya diijinkan meninggalkan kafe itu setelah setuju untuk segera meninggalkan Krimea.
Melalui twitter Mates mengatakan bahwa ia dibawa ke bandara dengan mobil, dibantu polisi yang mengusir kerumunan demonstran pro-Rusia. Ia mengatakan “insiden yang sangat tidak menyenangkan” itu sudah berakhir dan mengutip Serry yang mengatakan gembira bisa meninggalkan Krimea jika langkahnya itu membantu meredakan situasi tersebut.
Eliasson mengatakan dalam insiden itu Serry “merasa terancam secara fisik” tetapi ia berada dalam kondisi baik.