Utusan PBB untuk Yaman akan mengundurkan diri dari jabatannya setelah selama empat tahun berusaha menolong negara itu melaksanakan rencana peralihan damai yang macet sementara keadaan memburuk menjadi krisis politik dan sengketa dengan kekerasan.
Seorang juru bicara Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan dalam pernyataan hari Rabu (15/4) bahwa utusan Jamal Benomar “mengutarakan minat untuk pindah ke tugas lain.”
“Seorang pengganti akan ditunjuk pada waktunya,” kata pernyataan itu. “Sampai saat tersebut dan setelah itu, PBB akan terus berusaha sekuat-kuatnya untuk meluncurkan lagi proses perdamaian untuk menjalankan kembali transisi politik.”
Para diplomat PBB mengatakan Arab Saudi dan negara-negara Teluk lain mengutarakan ketidakpuasan atas usaha Benomar dalam pembicaraan perdamaian yang sejauh ini telah gagal menghentikan pertempuran antara pemberontak Houthi yang dibantu Iran dan para pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Dewan Keamanan PBB menyetujui sebuah resolusi sebelumnya pekan ini yang menyerukan kepada semua pihak di Yaman agar “melanjutkan dan mempercepat” perundingan perdamaian yang inklusif.