Utusan senior AS, Amos Hochstein melakukan lawatan mendadak ke Beirut, Lebanon pada hari Selasa untuk meredakan ketegangan. Ia bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon dan ketua parlemen, ketika pertempuran antara Israel dan Hizbullah meningkat di perbatasan selatan negara itu.
“Amerika tidak ingin melihat konflik di Gaza meningkat dan meluas hingga ke Lebanon,” kata Hochenstein dalam pertemuan itu.
Beberapa hari lalu, seorang nenek asal Lebanon dan ketiga cucunya tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel, sehingga muncul kehebohan. Sebagai pembalasan, Hizbullah, sekutu Hamas, meluncurkan roket ke desa Kiryat Shmona di Israel utara, menewaskan satu orang.
Pertempuran berdarah antara Hizbullah dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), menjadi sorotan ketika para analis memperdebatkan apakah perang Israel-Hamas bisa meluas dan membuka medan perang baru di wilayah itu.
Hochstein mengatakan, memadamkan kerusuhan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon adalah “yang paling penting.”
“Melindungi warga sipil adalah tugas utama dalam menghadapi musuh,” kata anggota parlemen Hizbullah, Ali Fayad.
IDF menganggap kelompok militan yang didanai Iran itu sebagai ancaman, dan mengatakan Hizbullah memiliki sekitar 150.000 rudal dan roket yang siap ditembakkan ke Israel, serta berbagai senjata canggih, termasuk rudal anti-kapal dan drone yang mematikan. [ps/ka]
Forum