Utusan khusus Turki dan Armenia bertemu di perbatasan kedua negara. Mereka melanjutkan diskusi yang bertujuan menormalisasi hubungan antara kedua musuh bebuyutan. Turki dan Armenia tidak memiliki hubungan resmi, dan perbatasan mereka ditutup sejak tahun 1990an.
Pada akhir tahun 2021 mereka setuju untuk memperbaiki hubungan. Turki menutup perbatasannya dengan Armenia pada tahun 1993 untuk menunjukkan solidaritas dengan sekutu dekatnya, Azerbaijan, dalam konflik dengan Armenia, terkait wilayah Nagorno-Karabakh. Turki dan Armenia juga memiliki hubungan yang lama dan pahit atas kematian sekitar 1,5 juta warga Armenia, yang dimulai pada tahun 1915 sewaktu Turki masih Kekhalifahan Utsman.
Pada tahun 2020, Turki mendukung kuat Azerbaijan dalam konflik enam minggunya dengan Armenia, terkait Nagorno-Karabakh, yang berakhir dengan perjanjian perdamaian yang ditengahi Rusia. Perjanjian itu membuat Azerbaijan menguasai sebagian besar wilayah tersebut. Dalam konflik itu Azerbaijan menggunakan peralatan militer Turki, termasuk drone tempur.
Turki dan Armenia juga memiliki hubungan yang panjang dan pahit atas kematian sekitar 1,5 juta warga Armenia dalam pembantaian, deportasi, dan pawai paksa yang dimulai pada tahun 1915. Para sejarawan secara luas memandang peristiwa itu sebagai genosida. Turki dengan keras menolak pendapat (label) tersebut. Negara itu mengakui bahwa banyak orang meninggal pada masa itu, tetapi bersikeras bahwa jumlah korban tewas itu dibesar-besarkan dan bahwa kematian itu akibat kerusuhan sipil.
Televisi Turki, HaberTurk, menyiarkan hari Selasa, kedua utusan itu saling berjabat tangan di perbatasan, sebelum mengunjungi sisi perbatasan Turki dan Armenia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengadakan pertemuan tatap muka pertama mereka pada tahun 2022, di sela-sela pertemuan Komunitas Politik Eropa di Praha. Tahun lalu,
Pashinyan melawat ke Ankara untuk menghadiri pelantikan Erdogan setelah memenangkan pemilu. Itu adalah upaya rekonsiliasi kedua antara Ankara dan Yerevan. Turki dan Armenia mencapai kesepakatan pada tahun 2009 untuk menjalin hubungan resmi dan membuka perbatasan mereka. Namun perjanjian itu tidak pernah diratifikasi.
Gerbang perbatasan sempat dibuka pada tahun 2023 untuk memungkinkan masuknya bantuan, setelah gempa bumi dahsyat melanda wilayah Turki selatan dan Suriah utara. [ps/ka]
Forum