Pemerintah Uzbekistan pada Sabtu (2/7) mengumumkan status darurat yang berlaku selama sebulan penuh di republik otonom itu. Status darurat diberlakukan setelah demo yang jarang terjadi memicu Presiden Shavkat Mirziyoyev untuk membatalkan perubahan konstitusi.
Juru bicara pers kepresidenan, Sherzod Asadov, menulis di Telegram bahwa status darurat di Republik Karakalpakstan akan berlangsung selepas tengah malam pada Minggu (3/7) hingga 2 Agustus.
Pernyataan itu menambahkan upaya itu diambil untuk "memastikan keamanan warga, melindungi hak-hak dan kebebasan mereka dan memulihkan hukum dan ketertiban di wilayah itu.
Presiden Uzbekistan tiba di Karakalpakstan pada Sabtu (2/7) dan berjanji bahwa usulan amandemen konstitusi yang akan melemahkan status wilayah, akan dihapus.
Pihak berwenang mengatakan pada Sabtu (2/7) bahwa mereka telah menangkap "penyelenggara kerusuhan massal" yang ingin merebut bangunan pemerintah di Ibu Kota Uzbekistan, Nukus, yang mengalami protes-protes langka terkait usulan reformasi konstitusi. [vm/ft]
Forum