Vaksin baru malaria disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin untuk digunakan, dapat diluncurkan di negara- negara Afrika dalam beberapa bulan ke depan. Vaksin itu berpotensi menyelamatkan ratusan ribu nyawa anak-anak pada tahun-tahun mendatang.
Vaksin baru yang dikenal sebagai R21, dikembangkan oleh Universitas Oxford Inggris bersama dengan Serum Institute of India. Vaksin ini sudah digunakan di Ghana dan Burkina Faso.
“Persetujuan baru untuk R21 itu berpotensi karena vaksinasi dapat dilakukan di seluruh Afrika sub-Sahara dan melindungi lebih banyak anak yang berisiko,” kata Profesor Azra Ghani, ahli epidemiologi penyakit menular di Imperial College London.
“Kami memperkirakan, jika program ini diterapkan di seluruh benua dengan tingkat cakupan yang dilihat dalam studi penerapan sejauh ini, hal itu bisa mencegah sepertiga kematian balita akibat malaria,” tambahnya.
Ketua Kelompok Ahli Penasihat Strategis Imunisasi WHO, Hanna Nohynek mengatakan bahwa vaksin R21 tersebut diharapkan dapat menutup kesenjangan antara pasokan dan permintaan, sehingga “memungkinkan akses yang lebih luas dan tidak terbatas".
Vaksin itu telah menjalani uji klinik di beberapa negara Afrika. Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mengumumkan disetujuinya vaksin itu pada konferensi pers hari Senin di Jenewa. [ps/jm]
Forum