Berbagai kelompok HAM dan PBB menyatakan kekhawatiran bahwa keluarnya Venezuela dari Mahkamah HAM Antar Benua Amerika dapat memperparah penindasan berlatar belakang politik di negara Amerika Selatan itu.
Keluarnya pemerintahan Sosialis tersebut dari mahkamah yang berafiliasi dengan Organisasi Negara-Negara Benua Amerika (OAS) itu mulai berlaku hari Selasa, setahun setelah diumumkan mendiang Presiden Hugo Chavez.
Presiden Nicolas Maduro menulis di Twitter bahwa mahkamah itu adalah “alat untuk melindungi berbagai kepentingan geopolitik Amerika Serikat” dan untuk “mengintimidasi negara-negara progresif.”
Venezuela sendiri belum keluar dari OAS dan secara teknis masih terikat dengan berbagai peraturan Komisi HAM Antar Benua Amerika OAS itu.
Anggota OAS lainnya yang sudah keluar dari mahkamah HAM itu adalah Trinidad dan Tobago tahun 1999, setelah mahkamah tersebut mempertanyakan penggunaan hukuman mati di negara itu.
Para aktivis mengatakan rakyat Venezuela dapat berpaling ke PBB terkait pengaduan-pengaduan pelanggaran HAM.
Keluarnya pemerintahan Sosialis tersebut dari mahkamah yang berafiliasi dengan Organisasi Negara-Negara Benua Amerika (OAS) itu mulai berlaku hari Selasa, setahun setelah diumumkan mendiang Presiden Hugo Chavez.
Presiden Nicolas Maduro menulis di Twitter bahwa mahkamah itu adalah “alat untuk melindungi berbagai kepentingan geopolitik Amerika Serikat” dan untuk “mengintimidasi negara-negara progresif.”
Venezuela sendiri belum keluar dari OAS dan secara teknis masih terikat dengan berbagai peraturan Komisi HAM Antar Benua Amerika OAS itu.
Anggota OAS lainnya yang sudah keluar dari mahkamah HAM itu adalah Trinidad dan Tobago tahun 1999, setelah mahkamah tersebut mempertanyakan penggunaan hukuman mati di negara itu.
Para aktivis mengatakan rakyat Venezuela dapat berpaling ke PBB terkait pengaduan-pengaduan pelanggaran HAM.