Pandemi virus corona telah mendorong kreativitas bagi banyak orang di berbagai penjuru dunia yang mengalami lockdown di negara masing-masing, serta membanjirnya dukungan bagi para petugas layanan kesehatan yang merawat pasien yang terjangkit Covid-19.
Di Inggris, Kamis (16/4), seorang veteran perang menuntaskan misinya berjalan 100 kali bolak-balik jarak 25 meter di taman belakang rumahnya menjelang ulang tahunnya yang ke-100, untuk menggalang dana bagi Badan Kesehatan Nasional negara itu.
Sebuah kampanye penggalangan dana online pada mulanya bertujuan mengumpulkan donasi bernilai sekitar 624 ribu dolar. Pada waktu Tom Moore menyelesaikan perjalanan terakhirnya, yang ditayangkan langsung di televisi, prakarsa tersebut telah berhasil mengumpulkan lebih dari 15 juta dolar.
Ia mengatakan ia terinspirasi untuk menerima tantangan itu karena layanan yang ia terima sewaktu menjalani perawatan karena patah tulang pinggul dan kanker.
“Anda semua harus ingat bahwa pada akhirnya kita akan melalui semua ini, ini akan baik-baik saja, mungkin ini perlu waktu,” ujar Moore. “Pada akhirnya, kita semua akan baik-baik kembali.”
Kapan dan bagaimana perintah tetap tinggal di rumah diakhiri, serta dimulainya kembali bisnis di seluruh dunia, menjadi pertanyaan besar yang dihadapi pemerintah berbagai negara.
Para pemimpin telah menyatakan keinginan untuk membuat perekonomian mereka bergerak kembali. Bersama-sama dengan para pakar kesehatan, mereka telah memperingatkan mengenai perlunya tidak melangkah terlalu cepat dan menghadapi risiko lonjakan penularan di tempat-tempat yang telah berhasil mengendalikan virus corona.
Kanselir Jerman Angela Merkel berencana mengizinkan sebagian sekolah dibuka kembali mulai 4 Mei menyusul rencana serupa di negara-negara lainnya di Eropa. Ia mengatakan sebagian toko dapat dibuka kembali pekan depan.
Di Kanada, PM Justin Trudeau menyatakan negaranya belum siap melonggarkan restriksi. Ia mendesak rakyat Kanada agar bersabar, seraya menyatakan mereka masih harus menjalani restriksi itu beberapa pekan lagi.
Presiden AS Donald Trump termasuk di antara yang paling vocal dalam mendorong dimulainya kembali ekonomi negaranya, yang terbesar di dunia. Pada hari Kamis, ia diperkirakan akan mengumumkan pedoman baru, meskipun para pejabat kesehatan telah menyatakan mencabut restriksi pada awal Mei mungkin terlalu cepat, dan pada akhirnya keputusan semacam itu akan diserahkan kepada masing-masing gubernur negara bagian.
Trump, Kamis (16/4) juga dijadwalkan ambil bagian dalam konferensi video dengan para pemimpin kelompok G-7 lainnya untuk membahas respons terpadu terhadap pandemi ini.
Ia mendapat kritik baru hari Rabu (15/4) dari mantan Presiden Jimmy Carter dan miliarder AS Bill Gates mengenai keputusannya untuk membekukan pendanaan bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Carter mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan WHO “adalah satu-satunya organisasi internasional yang mampu memimpin upaya untuk mengendalikan virus ini.”
Gates, salah seorang donatur besar bagi WHO, mengatakan, keputusan Trump itu membahayakan.
AS adalah kontributor terbesar dunia untuk WHO, dengan lebih dari 400 juta dolar kontribusinya pada tahun 2019, atau sekitar 15 persen dari anggaran organisasi itu.
Trump menuduh organisasi berbasis di Jenewa itu gagal mendapatkan laporan independen mengenai virus corona yang berasal dari Wuhan, kota di China Tengah, dan malah mengandalkan laporan resmi China. Para pejabat Beijing pada awalnya berupaya tidak membesar-besarkan bahaya virus corona jenis baru ini.
Trump mengatakan pendanaan akan ditangguhkan sambil menunggu hasil investigasi mengenai cara WHO menangani wabah ini.
AS kini menjadi negara yang paling terpukul akibat wabah ini dengan lebih dari 640 ribu kasus Covid-19 terkonfirmasi per hari Kamis, dari 2 juta lebih orang yang terjangkit di seluruh dunia. [uh/ab]