Istri seorang pria Thailand yang menggantung bayi perempuanya dan menayangkannya di Facebook Live, mengatakan, Rabu (26/4), suaminya adalah satu-satunya orang yang harus dipersalahkan. Ia tidak marah pada Facebok dan para penggunanya yang menyebarkan video menyeramkan itu.
Video itu menunjukan, Wuttisan Wongtalay (20 tahun) membunuh anaknya yang baru berusia 11 bulan. Pria itu kemudian melakukan bunuh diri. Rekaman gambar itu ditayangkan di Facebook Live pada Senin malam (24/4) dan terus bisa ditonton di Facebook hingga Selasa sore (25/4).
Istri pria itu, Chiranut Trairat (21 tahun), mengatakan kepada Associated Press, ia tidak marah pada Facebook dan menyalahkan jejaring sosial itu. “Saya memahami mengapa orang-orang menyebarkan video itu karena mereka marah dan sedih atas apa yang terjadi,” katanya.
Perempuan itu mengaku, suaminya memang sudah diketahui suka bersikap kasar dan pernah dipenjara selama dua tahun sebelum mereka mulai berkencan.
Facebook belakangan ini berusaha keras mencari cara untuk memblokir video atau gambar yang tidak layak tayang sesegera mungkin setelah serangkaian video dan gambar memprihatinkan, termasuk pembunuhan dan serangan seksual, sempat disiarkan atau diunggah. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengakui pekan lalu, perusahaannya menghadapi banyak pekerjaan untuk mengatasi masalah itu.
Tayangan pembunuhan sadis di Phuket, Thailand, ini berlangsung kurang dari dua pekan, setelah seorang pria di Cleveland, Ohio, mengunggah secara langsung rekaman video yang menunjukkan dirinya menembak mati seorang pria tua. [ab/as]