Suratkabar pemerintah Vietnam menuduh Thailand melanggar hukum internasional karena menembak tiga nelayannya, dan mengakibatkan seorang tewas, baru-baru ini.
Suratkabar online Nhan Dan mengatakan insiden minggu lalu itu terjadi di wilayah perairan yang tumpang tindih milik Malaysia, Vietnam dan Thailand. Lanjut laporan itu, kapal-kapal nelayan Vietnam segera meninggalkan wilayah itu setelah sebuah kapal polisi Thailand mendekat dan menyerukan lewat radio: “Kapal Vietnam berhenti, kalau tidak akan kami tembak sampai mati.”
Penyelidikan oleh Vietnam menyimpulkan polisi Thailand melanggar hukum Vietnam dan internasional, dan menyarankan isu itu dibahas pada tingkat diplomatik.
Dalam wawancara dengan VOA hari Kamis, kepala asosiasi perikanan Vietnam Le Thanh Luu mengatakan akan meminta pemerintah agar mendesak Thailand melakukan penyelidikan dan menuntut ganti rugi bagi para nelayan itu dan keluarganya.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa kepala polisi maritim Thailand mengatakan mereka hanya membela diri.
Mayor Jenderal Grittapol Yeesakhorn mengatakan tidak mengetahui tentang korban tewas, dan pasukannya hanya melindungi diri setelah dikepung kapal-kapal Vietnam yang berusaha menabrak kapalnya hari Jumat lalu.
“Kami tidak berniat membunuh siapapun. Kami hanya melepaskan tembakan peringatan dari jarak 100 meter. Kami hanya menembak bagian depan kapal,” katanya kepada Reuters. [th/ii]