Tautan-tautan Akses

Virus Corona Mewabah di Penjara-penjara di Amerika Latin


Seorang petugas kebersihan kota menyemprotkan disinfektan sementara seorang pria tidur di bangku di Plaza de Armas, di Santiago, Chili, 15 April 2020.
Seorang petugas kebersihan kota menyemprotkan disinfektan sementara seorang pria tidur di bangku di Plaza de Armas, di Santiago, Chili, 15 April 2020.

Penyebaran virus corona baru mengguncang penjara Amerika Latin yang dikenal penuh sesak, sulit diatur, sehingga mengancam akan berubah menjadi neraka.

Penjara Puente Alto di pusat kota Santiago, Chili, sejauh ini mencatat kasus penularan Covid-19 terbesar di Amerika Latin, dengan lebih dari 300 orang dilaporkan terinfeksi. Sebanyak 1.100 narapidana di penjara itu ketakutan. Aturan menjaga jarak sosial sulit dilakukan di penjara.

"Mereka semua saling melakukan kontak fisik satu sama lain," kata perawat penjara, Ximena Graniffo.

Segala upaya untuk mengurangi kontak fisik sesama narapidana gagal di El Salvador selama akhir pekan. Ketika itu, pihak penjara mengumpulkan para narapidana di halaman, meskipun mereka mengenakan masker, saat etugas melakukan pemeriksaan di sel-sel mereka.

Presiden Nayib Bukele memerintahkan tindakan keras setelah lebih dari 20 orang tewas dibunuh di negara itu pada Jumat (24/4). Para penyelidik mengatakan perintah pembunuhan itu datang dari para pemimpin geng yang berada dipenjara.

Penjara Amerika Latin menampung 1,5 juta narapidana, dan fasilitas itu sering seolah-olah dikuasai oleh tahanan sendiri karena korupsi, intimidasi dan staf penjaga yang tidak memadai. Anggaran yang minim juga menciptakan kondisi ideal untuk penyebaran virus. Misalnya, seringkali sabun dan air yang tersedia tidak memadai, serta kondisi sel yang terlalu penuh.

Sejauh ini, para pejabat di Amerika Latin telah melaporkan hampir 1.400 kasus COVID-19 yang dipastikan di antara para tahanan dan staf penjara. Kasus terburuk terjadi di penjara Peru, dengan 613 narapidana terpapar virus corona dan sedikitnya 13 kematian. [ps/pp]

XS
SM
MD
LG