Wabah flu burung telah membunuh lebih dari 2.000 burung bangau liar di sebuah cagar alam di Israel utara. Dinas pertamanan pada Minggu (26/12) mengatakan angka kematian yang tinggi itu sangat tidak biasa pada waktu flu musiman.
Ohad Hatsofe, seorang pakar di Otoritas Taman dan Alam Israel, mengatakan kepada AFP bahwa selain ke-2.000 burung yang mati itu, 10.000 lainnya diyakini terinfeksi.
Uri Naveh, seorang ilmuwan senior di otoritas itu menambahkan, virus itu melanda Israel setiap tahun, tapi wabah tahun ini jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Naveh menyebut jumlah burung bangau yang mati itu "luar biasa."
Setiap tahun, sekitar 100.000 mendatangi Israel sejak Oktober, kebanyakan singgah di Semenanjung Hula, titik penting di jalur migrasi burung-burung yang menuju ke Afrika itu.
Lebih dari 40.000 burung bangau diperkirakan masih berada di area itu.
Kementerian Pertanian Israel melaporkan flu burung H5N1 telah dideteksi di sejumlah populasi ayam di Israel utara.
Kementerian itu telah menangguhkan penjualan telur dari pertanian yang terimbas.
H5N1 jarang menulari manusia, tapi pernah ada beberapa wabah di masa lalu.
Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO), H5N1 telah menewaskan lebih dari 450 orang, terutama di Indonesia , Mesir dan Vietnam, sejak 2003. [vm/ft]