Tautan-tautan Akses

WADA Prihatin Atas Pembatalan Larangan Bertanding Atlet Rusia


Seorang pria melewati tanda "Doping Control" dalam Bahasa Rusia, di lokasi Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014, di Krasnaya Polyana, Rusia. 21 Februari 2014.
Seorang pria melewati tanda "Doping Control" dalam Bahasa Rusia, di lokasi Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014, di Krasnaya Polyana, Rusia. 21 Februari 2014.

Badan Anti-Doping Dunia atau WADA, Kamis (1/2), menyatakan "sangat prihatin" atas keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS, membatalkan larangan bertanding di Olimpiade untuk seumur hidup yang dijatuhkan kepada 28 atlet Rusia yang dituduh menggunakan melakukan doping.

"WADA merasa bahwa keputusan itu akan menyebabkan kekecewaan dan frustrasi di kalangan atlet," kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

"WADA mendukung niat Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menganalisa keputusan ini dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan semua pilihan, termasuk naik banding ke Pengadilan Federal Swiss."

Keputusan CAS, yang dipuji oleh Moscow, namun sangat memalukan bagi IOC, keluar hanya beberapa hari menjelang Olimpiade Musim Dingin dimulai di Pyeongchang.

CAS memutuskan bahwa tidak ada bukti " cukup" bahwa para atlet diuntungkan oleh sistem doping yang disponsori negara pada Olimpiade Musim Dingin 2014, yang diselenggarakan oleh Rusia.

Duapuluh delapan atlit yang lolos dari hukumanitu termasuk pemenang medali emas cross country di Sochi, Alexander Legkov. Dan kini mereka boleh bertanding di Pyeongchang, tetapi partisipasi mereka belum dipastikan.

Selain membebaskan ke-28 atlit itu dari tuduhan, CAS juga mencabut larangan seumur hidup bagi 11 atlet Rusia lain, namun mereka tetap di larang bertanding di Pyeongchang.

"WADA mencatat dengan keprihatinan serius putusan CAS untuk membebaskan 28 atlit Rusia itu, namun menolak permohonan banding 11 atlet lainnya atas skors yang dikeluarkan oleh IOC karena pelanggaran peraturan anti-doping. Sedangkan seluruh 39 atlit itu merupakan bagian dari program doping Rusia yang sistemik," kata WADA menambahkan. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG