Setelah berbulan-bulan mengalami masalah keamana, kapsul astronaut baru Boeing meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada Jumat (6/9) tanpa awaknya dan kembali ke Bumi.
Dua pilot penguji Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) tetap tinggal di stasiun luar angkasa hingga tahun depan ketika kapsul Starliner lepas landas 420 kilometer di atas China. Dengan lembut, pegas-pegas akan mendorong wahana itu menjauh dari laboratorium yang mengorbit. Penerbangan pulang diperkirakan memakan waktu enam jam, dengan pendaratan malam hari di gurun New Mexico.
"Dia sedang dalam perjalanan pulang," astronaut Suni Williams mengirim pesan radio setelah Starliner keluar.
Williams dan Butch Wilmore dijadwalkan menerbangkan Starliner kembali ke Bumi pada Juni, seminggu setelah peluncurannya. Namun kegagalan pendorong dan kebocoran helium merusak perjalanan mereka ke stasiun luar angkasa.
NASA akhirnya memutuskan bahwa terlalu berisiko untuk mengembalikan keduanya ke Starliner. Jadi, kapsul yang sepenuhnya otomatis itu berangkat dengan kursi kosong dan pakaian antariksa biru serta beberapa peralatan stasiun tua. SpaceX akan membawa kedua astronaut kembali pada akhir Februari. Misi mereka yang tadinya hanya delapan hari, molor menjadi lebih dari delapan bulan.
Penerbangan astronaut pertama Boeing mengakhiri perjalanan yang penuh dengan penundaan dan kemunduran. Setelah pesawat ulang-alik dihentikan lebih dari satu dekade lalu, NASA menyewa Boeing dan SpaceX untuk layanan ulang-alik orbital. Boeing mengalami begitu banyak masalah pada uji penerbangan pertamanya pada 2019 dan tidak ada seorang pun di dalamnya sehingga Boeing harus mengulanginya. Perombakan pada 2022 menemukan lebih banyak lagi kekurangan, dan tagihan perbaikan mencapai $1 miliar.
Penerbangan feri awak SpaceX pada akhir bulan ini akan menjadi yang ke-10 bagi NASA sejak 2020. Kapsul Dragon akan diluncurkan dalam ekspedisi setengah tahun dengan hanya dua astronaut karena dua kursi disediakan untuk Wilmore dan Williams untuk perjalanan pulang.
Sebagai astronaut veteran dan pensiunan kapten Angkatan Laut, Wilmore dan Williams mengantisipasi rintangan dalam uji terbang. Mereka tetap sibuk di luar angkasa, membantu perbaikan dan eksperimen. Keduanya sekarang menjadi awak stasiun penuh waktu bersama tujuh orang lainnya di dalamnya.
Manajer program kru komersial NASA, Steve Stich, mengatakan awal pekan ini bahwa tim sangat fokus pada kembalinya Starliner sehingga mereka tidak punya waktu untuk memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya bagi Boeing. Dia mengatakan badan antariksa tersebut tetap berkomitmen untuk memiliki dua perusahaan Amerika Serikat yang bersaing dalam mengangkut astronaut. [ft/ah]