Wakil Presiden Amerika Mike Pence berjanji akan tetap mendukung rakyat Iran mencapai masyarakat yang bebas dan demokratis. Hal ini disampaikannya dalam wawancara dengan VOA pekan lalu menyikapi meluasnya aksi demonstrasi di Iran yang sejauh ini telah menewaskan puluhan orang. Berikut petikan wawancara kontributor VOA, Greta Van Susteren.
VOA: Melihat situasi yang terjadi di Iran saat ini, adakah hal yang akan dilakukan Amerika selain dari menyampaikan pernyataan verbal dan cuitan di Twitter?
Pence: “Penting untuk mengingat bahwa Iran adalah negara pertama dan yang paling terkemuka yang mensponsori teroris. Tidak saja menindas rakyat mereka sendiri dan menolak hak asasi manusia, mereka juga mengekspor teroris ke seluruh negara dan terus menjadi kekuatan destabilisasi yang sangat besar dan berbahaya. Jadi ketika melihat rakyat Iran bangkit dan menuntut perubahan di negara mereka, maka seharusnya hal ini didengarkan oleh setiap warga Amerika yang mencintai dan mengagungkan kebebasan di seluruh dunia. Ini berbeda dengan bungkamnya Presiden Amerika pada tahun 2009 ketika terjadi Revolusi Hijau.”
VOA: Maaf, ia (Trump) menunggu beberapa hari, baru kemudian bicara.
Pence: “Iya tetapi penegasan dan dukungan jelas yang diberikan Presiden Trump kepada para demonstran meningkat secara dramatis, dan saya pikir ini sangat konsisten dengan peran Amerika sebagai pendorong utama kebebasan di seluruh dunia.”
VOA: Dalam hal dukungan, ada dukungan verbal dan harus diakui bahwa pada tahun 2009 Presiden Obama juga menyampaikan pernyataan meski terlambat beberapa hari.
Pence: “Bukan hanya beberapa hari. Saya tahu karena berada disana. Saya anggota Kongres. Anda tentu ingat saya bertugas di Komite Urusan Luar Negeri DPR, dan saya ingat persis pada taun 2009 saya melihat ada sebagian besar anak muda memprotes kecurangan pemilu di Iran, orang-orang turun ke jalan dan menunjukkan keberanian yang sangat luar biasa untuk mengklaim masa depan yang bebas dan demokratis. Saat itu mereka berharap pada Gedung Putih, mereka berharap pada Amerika dan tidak ada satu pun yang bicara. Jadi sebagai anggota Kongres, saya menawarkan sebuah resolusi kepada Howard Berman, anggota Kongres dari faksi Demokrat yang saat itu menjadi Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR. Dan kami mengajukan resolusi yang kemudian diloloskan dengan suara bulat di DPR. Ketika itu Senator McCain dan Senator Lieberman mengajukan resolusi itu di Senat, yang juga diloloskan dengan suara bulat; dan kemudian kami mendengar pernyataan Presiden Obama dan pemerintahan Obama. Merupakan suatu hal bertolakbelakang antara sikap bungkam dan gagal yang dilakukan pemerintahan sebelumnya dengan kesediaan Presiden Trump berdiri bersama orang-orang pemberani di Iran. Saya tahu hal ini memberi harapan kepada orang-orang di jalan dan kota-kota di seluruh negara itu, dan kami akan terus mendukung mereka – tidak saja secara verbal – ketika mereka melakukan perubahan terhadap negara mereka. Saya bisa memastikan bahwa Amerika akan berdiri dengan orang-orang Iran yang menginginkan masa depan yang lebih baik, lebih makmur dan lebih bebas.”
VOA: Tahun 1956 hal yang sama terjadi, ketika ada kebangkitan rakyat dan dukungan verbal. Hal yang sama terjadi pada tahun 1991 di era Presiden Bush, yang mendukung kelompok Kurdi. Sebagaimana Anda sampaikan tadi, Kongres menyampaikan dukungan dan kemudian Presiden Obama memberi tanggapan. Tetapi kadang-kadang ketika memberikan dukungan verbal, ada konsekuensi yang tidak diinginkan yang terjadi. Kini ketika Amerika telah menyampaikan dukungan secara verbal, adakah hal lain yang ingin dilakukan Amerika untuk mendukung mereka yang turun ke jalan?
Pence: “Ada hal luar biasa yang dilakukan Amerika dan negara-negara di seluruh dunia bagi rakyat Iran jika mereka terus memperjuangkan kebebasan dan perubahan, dan menolak ideologi radikal yang telah menguasai negara mereka puluhan tahun, dan terus mengganggu dunia lewat ekspor terorisme. Pemerintahan lalu tidak saja diam ketika orang-orang baik dan pemberani ini menuntut demokrasi, tetapi mereka juga mendorong supaya pemerintah Iran menerima kesepakatan nuklir yang mengerikan.”
“Baik itu presiden, atau saya, atau Duta Besar Amerika Untuk PBB Nikki Haley.. kami akan terus berdiri bersama rakyat Iran. Berbeda dengan apa yang terjadi sembilan tahun lalu, kami akan tetap berdiri bersama mereka. Saya menyampaikan pesan ini kepada warga Amerika yang mendukung kebebasan orang di Iran dan di seluruh dunia, dan saya kira ini merupakan momentum yang sangat menjanjikan, dan saya berharap... saya benar-benar berharap anak muda Iran, yang berpendidikan tinggi, memahami bahwa A merika dan rakyat negara ini adalah sekutu mereka. Kami ingin melihat mereka mencapai masa depan yang bebas dan demokratis. Kami ingin melihat mereka menjauh dari rezim yang terus mengancam dunia dan perkembangannya.”
VOA: Apa yang bisa diharapkan rakyat Iran jika Presiden Trump membatalkan perjanjian nuklir itu? Orang-orang mengira perjanjian itu akan merevitalisasi perekonomian Iran, namun hal ini tidak terjadi dan sebagian hal ini menjadi alasan terjadinya demonstrasi. Menurut Anda, apa yang terjadi terhadap rakyat Iran jika perjanjian itu tidak dibatalkan?”
Pence: “Secara pribadi saya setuju perjanjian itu dibatalkan.”
VOA: Jadi apa yang akan terjadi pada rakyat Iran?
Pence: “Ada keputusan-keputusan lain yang harus dibuat apakah perjanjian itu jalan terus atau tidak. Presiden sedang mempertimbangkan keputusan itu.”
VOA: Apakah penerapan sanksi-sanksi akan membantu? Saya tidak menentang sanksi, saya ingin ada sanksi terhadap Myanmar. Tetapi akankah sanksi-sanksi yang diberlakukan justru merugikan rakyat yang demonstrasi di jalan-jalan?”
Pence: “Kami percaya sanksi-sanksi itu tidak saja berhasil di Iran, tetapi juga di Korea Utara. Fakta…mungkiri Iran dari senjata nuklir. Kenyataannya.. Perjanjian sepuluh tahun, perjanjian jangka panjang, sudah berjalan.” [em/jm]