Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence (Mike Pence) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/4). Usai melakukan perbincangan veranda talk di teras belakang Istana Merdeka Jakarta, Presiden Jokowi memberikan keterangan bersama dengan Wapres AS Mike Pence di Istana Merdeka.
Dalam keterangannya Presiden Jokowi mengatakan, merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Presiden menambahkan, ini adalah pertemuan pertamanya dengan administrasi Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Presiden Jokowi menjelaskan, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk memperdalam kerja sama di bidang yaitu investasi.
"Komitmen Amerika untuk meningkatkan strategic partnership dengan Indonesia akan fokus pada bidang kerjasama investasi. Bulan depan akan ada tim yang membahas mengenai pengaturan perdagangan dan investasi berdasarkan prinsip-prinsip win-win solution," kata Presiden Jokowi.
Indonesia dan Amerika lanjut Presiden Jokowi, juga sepakat untuk menguatkan kerja sama di bidang perdamaian.
"Sebagai negara Muslim terbesar di dunia dan sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, kita juga sepakat untuk menguatkan kerjasama di bidang perdamaian," lanjutnya.
Presiden Jokowi mengatakan telah menjalin komunikasi melalui telepon dengan Presiden Donald Trump sejak Januari lalu. Presiden dalam kesempatan itu meminta Pence untuk menyampaikan salam kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Sementara itu, dalam keterangan pers bersama dengan Presiden Joko Widodo Mike Pence menyampaikan komitmen Amerika Serikat untuk perluasan hubungan perdagangan dengan Pemerintah Indonesia. Selama ini lanjut Pence, banyak perusahaan Amerika telah memperluas bisnisnya di Indonesia. Berbagai produk dan layanan Amerika juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Di bawah pemerintahan Trump, Amerika berupaya mengembangkan perdagangan secara bebas dan adil demi pembukaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi bagi kedua belah pihak," jelas Wapres AS Mike Pence.
Pence berharap untuk kedepannya, berbagai hambatan perdagangan dari kedua negara segera diselesaikan. Sehingga menurutnya eksportir asal Amerika pun dapat masuk secara penuh ke pasar Indonesia, seperti halnya kemudahan eksportir Indonesia memasarkan produknya ke pasar Amerika.
Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence juga menyinggung peristiwa Bom Thamrin pada Januari 2016 lalu. Pence menegaskan bahwa Amerika Serikat berkomitmen terus menghadapi aksi-aksi teror, melalui kerjasama erat pemberantasan aksi terorisme bersama Indonesia.
Pence dalam kesempatan itu menyampaikan duka cita atas peristiwa bom Thamrin yang memakan korban jiwa sebanyak lima orang dan lainnya yang mengalami luka-luka.
"Yang menyedihkan Indonesia dan juga Amerika tidak luput dari ancaman ini. Dunia menyaksikan dengan pedih bagaimana kelompok teror terkait ISIS pada Januari 2016 menyerang di jantung Jakarta. Saya bisa pastikan bahwa seluruh rakyat Amerika berduka menyaksikan hal ini. Amerika berdiri bersama Indonesia untuk menghadapi terorisme," tegas Mike Pence.
Amerika lanjut Pence, juga menyatakan komitmennya untuk keamanan di wilayah Asia Tenggara.
"Kami juga akan berdiri bersama Indonesia untuk mempertahankan rule-based system yang merupakan kunci penting bagi keamanan dan perdamaian di Asia Tenggara," lanjutnya.
Mike Pence juga menyinggung seputar patroli kebebasan navigasi (freedom of navigation patrol - FONOP) di wilayah Laut Cina Selatan.
"Amerika akan menegakan Operasi Kebebasan Navigasi (freedom of navigation patrol - FONOP) di seluruh Asia Pasifik secara fundamental untuk menghadapi mereka yang memasuki perairan itu secara tidak sah. Dan mendorong dialog diplomatik yang damai untuk menyelesaikan isu-isu dan keprihatinan dunia," imbuh Pence.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Paramadina Dinna Wisnu kepada VOA menyoroti seputar patroli kebebasan navigasi seperti yang disampaikan Mike Pence. Ia mengkhawatirkan hal ini justru memperkeruh situasi kawasan Laut China Selatan.
"Amerika Serikat menampilkan ‘America First’. Saya lihat dalam kunjungan ini memperlihatkan Amerika sebagai pemain yang dominan di kawasan ini. Di satu sisi bisa juga berbahaya yang sebenarnya sudah cukup tegang ya di kawasan. Yang seharusnya dikedepankan adalah diplomasi, bukan penampakan militer," jelas Dinna Wisnu.
Selain bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence juga lakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mengunjungi Masjid Istiqlal. [aw/lt]