Wakil Presiden AS, Mike Pence, akan menyampaikan pidato dalam acara wisuda di University of Notre Dame tahun ini, suatu kehormatan yang biasanya dilakukan oleh presiden AS yang baru terpilih.
Rektor Universitas Notre Dame, Pdt. John Jenkins mengatakan, "adalah hal yang tepat pada ulang tahun ke-175 tahun berdirinya universitas kami di tanah Indiana, bahwa Notre Dame memiliki putra asli yang melayani negara dan bangsa."
Pence adalah gubernur Indiana sebelum terpilih sebagai calon wapres ketika Trump menjadi kandidat Presiden.
Namun sebelumnya, Jenkins telah mengkritik Trump karena instruksi presidennya yang membatasi perjalanan dan pengungsi dari beberapa negara mayoritas Muslim, dengan mengatakan tindakan itu akan "merendahkan martabat bangsa kita.''
Dalam sebuah pernyataan bulan Desember, Jenkins mengatakan ia sedang mempertimbangkan apakah akan menyampaikan undangannya untuk berpidato itu kepada Trump, tetapi tidak "ingin ada kontroversi yang mengalihkan perhatian dari tujuan utama acara wisuda.''
Juru bicara Universitas, Paul Browne menolak mengatakan apakah Trump diundang untuk upacara wisuda tanggal 21 Mei.
Presiden dan wakil presiden biasanya menyampaikan pidato wisuda setiap musim semi. Gedung Putih belum mengumumkan upacara wisuda apa pun untuk Trump.
Universitas Katolik Roma yang paling terkenal di Amerika itu menghadapi kritik keras dari puluhan uskup dan kelompok anti-aborsi atas keputusan menghadirkan Presiden Barack Obama, yang mendukung hak aborsi itu, berbicara pada upacara wisuda tahun 2009, hanya beberapa bulan setelah ia menjadi presiden.
Pence akan menjadi wakil presiden pertama yang akan memberikan pidato wisuda universitas Notre Dame. Pence mengatakan, adalah "kehormatan yang luar biasa'' dapat pulang ke Indiana untuk menghadiri upacara di Notre Dame University, di mana ia akan diberi gelar kehormatan. [ps/isa]