Wakil Presiden Amerika Mike Pence dan isterinya, Karen, akan mendarat di Mesir, Sabtu (20/1), persinggahan pertama perlawatan empat hari ke Timur Tengah yang juga akan mencakup kunjungan ke Yordania dan Israel.
Sabtu pagi (20/1), pesawat wakil presiden Amerika itu, Air Force Two, singgah di Bandara Shannon, Irlandia, untuk mengisi bahan bakar. Pence disambut oleh pasukan Amerika di dalam bandara.
“Kita akan menanggulangi hal ini di Washington,” kata Pence kepada tentara Amerika, yang merujuk pada penutupan dana pemerintah. “Anda tetap saja focus pada misi anda,” kata wakil presiden Amerika itu.
Sebelumnya wakil presiden tersebut mengeluarkan pernyataan mengenai penutupan kantor pemerintah Amerika, dengan mengatakan “bukannya menyelesaikan masalah, para pemimpin fraksi Demokrat lebih menghendaki penutupan kantor-kantor pemerintah dan ini mempunyai konsekuensi berbahaya bagi pertahanan nasional kita. Tindakan mereka malam ini atau tidak adanya tindakan mereka, keterlaluan.”
Di Kairo, Pence akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi dan para pejabat lain sebelum terbang ke Amman, Yordania, dimana ia akan istirahat malam sebelum pertemuan dengan Raja Abdullah Kedua dan Ratu Rania. Minggu sore ia terbang ke Israel.
Pence adalah pejabat tinggi pertama pemerintah Amerika berkunjung ke Timur Tengah sejak Presiden Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, langkah yang dikecam luas para pemimpin dunia.
Trump juga telah mengumumkan bahwa Amerika akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dari Tel Aviv. [gp]
