Amerika hari ini memperingati ulang tahun ke-10 serangan 11 September yang menewaskan hampir 3.000 orang dan memicu perang yang telah berlangsung 10 tahun.
Presiden Barack Obama dan pendahulunya George Bush hari Minggu meninjau tempat peringatan yang dibangun di mana gedung kembar World Trade Center terbakar dan runtuh di kota New York.
Mantan Presiden Bush membacakan surat yang ditulis presiden Amerika Abraham Lincoln kepada seorang perempuan yang kehilangan lima orang puteranya dalam masa perang saudara dulu.
“Saya berdoa supaya Tuhan yang mahakuasa akan mengurangi kesedihanmu dan supaya engkau hanya bisa mengenang masa-masa bahagiamu yang telah hilang. Saya berdoa supaya engkau bisa berbangga karena telah memberikan pengorbanan yang sangat besar itu demi kemerdekaan,” kata presiden Lincoln dalam suratnya kepada perempuan itu.
Kemudian, keluarga dan sanak saudara korban yang tewas 10 tahun lalu membacakan nama-nama hampir 3.000 orang yang tewas di new York, Washington dan Pennsylvania.
Sementara itu, petugas keamanan meningkatkan penjagaan di kota New York dan Washington DC, sambil para pejabat terus menyelidiki ancaman terroris yang mungkin terjadi pada peringatan 10 tahun serangan 11 September.
Di kota New York, polisi menempatkan pos-pos pemeriksaan di ujung-ujung jembatan, terowongan dan stasiun kereta api bawah tanah. Anjing-anjing pelacak bom dikerahkan di seluruh kota, sambil kamera-kamera pemantau mengawasi kawasan-kawasan penting termasuk Ground Zero dimana gedung World Trade Center pernah berdiri.
Di Washington DC, polisi mencegah para turis yang biasa berkumpul dekat Gedung Putih, dan petugas-petugas bersenjata ditempatkan di gedung kesenian Kennedy Center, dimana Presiden Obama dan istrinya Michelle akan menghadiri konser peringatan serangan terroris itu.
Terroris al-Qaida dituduh menabrakkan pesawat penumpang ke World Trade Center dan Departemen Pertahanan Amerika Pentagon, yang terletak di pinggiran kota Washington.
Tindakan keamanan tingkat tinggi itu dijalankan karena adanya laporan terinci dan bisa dipercaya bahwa al-Qaida berencana menyerang Amerika ketika berlangsung peringatan 11 September. Kata para pejabat, tiga orang mungkin telah ditugaskan untuk melancarkan serangan itu dengan menggunakan bom mobil.
