Korea Utara memberi akses media asing Senin (1/9) kepada tiga warga Amerika Serikat yang mengatakan telah dapat mengontak keluarga mereka dan, di bawah pengawasan petugas, menyerukan Washington untuk mengirim representatif berposisi tinggi untuk menegosiasikan kebebasan mereka.
Jeffrey Fowle dan Mathew Miller mengatakan mereka akan menghadapi persidangan dalam waktu sebulan. Namun mereka tidak tahu hukuman apa yang akan didapat atau tuduhan apa yang dihadapi mereka. Kenneth Bae, yang sudah mulai menjalani hukuman penjara 15 tahun, mengatakan kondisi kesehatannya telah menurun di kamp kerja paksa tempat ia bekerja delapan jam sehari.
Ketiganya mengatakan mereka meyakini solusi satu-satunya dari situasi mereka adalah ada wakil pemerintah AS yang datang ke Korea Utara untuk membuat permintaan langsung.
Hal tersebut telah menjadi alat penawar bagi Korea Utara sebelumnya, ketika pejabat senior termasuk mantan Presiden Bill Clinton pergi ke Pyongyang untuk menjamin pembebasan para tahanan.
Korea Utara mengatakan Fowle dan Miller melakukan tindakan berbahaya yang melanggar status mereka sebagai turis.
Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Patrick Ventrell mengatakan, pihaknya telah melihat laporan wawancara para warga AS yang ditahan di Korea Utara.
"Menjamin pembebasan warga AS merupakan prioritas utama dan kami telah mengikuti kasus ini secara seksama di Gedung Putih," ujarnya dalam pernyataan tertulis, menambahkan, "Kami terus melakukan apa yang kami bisa untuk dapat membebaskan mereka secepat mungkin." (AP)